"Bagaimana dengan Chanyeol oppa?" tanya Wendy pada Soobin.
"Chanyeol hyung.. Dia kabur," jawab Soobin sambil menundukkan kepalanya.
"Kabur?" tanya Wendy sekali lagi.
"Dia sekarang menjadi buronan para polisi atas tuduhan kekerasan dan pemerasan, dan juga pencurian," sambung Suho sambil membaca artikel tentang Chanyeol di ponselnya.
"Tenang saja, dengan kau tinggal bersamaku Chanyeol hyung tidak ada berani mendekati dan memerasmu lagi," timpal Soobin sambil menepuk pelan bahu Wendy.
"Humm baiklah, terimakasih karena kalian sudah menjagaku!" gumam Wendy sambil tersenyum manis.
"Oh ya Wendy, kau tidak perlu lagi bekerja disini," gumam Suho membuat Wendy terkejut.
"Lalu? Dari mana aku akan mendapat pemasukan jika aku tidak bekerja?" ucap Wendy dengan raut wajah yang khawatir.
"Wendy.. Sebenarnya aku memiliki hutang pada ibumu," ucap Suho.
"Hutang?"
"Ibumu pernah menyelamatkanku saat aku ingin bunuh diri karena depresi proyek kantorku gagal, lalu saat aku merintis usaha ibumu juga yang memberikan modal, namun.. Aku belum sempat mengembalikan semuanya tapi ibu dan ayahmu sudah tidak ada. Jadi satu-satunya yang bisa ku lakukan adalah menjamin kehidupanmu," jelas Suho sangat panjang.
"Sebaik itu ibuku?"
"Ya, kau mewarisi sifat baik ibumu dan ceroboh dari ayahmu, hahaha!" tawa Suho.
"Ahh begitu rupanya, pantas saja hahaha!" Soobin pun ikut tertawa.
"Kau sudah punya kartu atm kan? Aku akan sering mengirim uang untukmu, gunakan sebaik mungkin dan berhematlah, oke?"
"Nee oppa! Gomawo!"
Sudah tau alasan kenapa Suho bisa sebaik ini pada Wendy? Hehehehe.
"Lia?"
"Ha?"
Soobin langsung menengok kearah Wendy saat ia menyebut nama Lia.
"Aku melihat Lia di jendela tadi, dia sedang mengawasiku!" gumam Wendy panik sambil menepuk nepuk tangan Soobin.
Soobin bergegas keluar toko untuk mengecek kebenaran dari ucapan Wendy, namun hasilnya nihil Soobin tidak melihat keberadaan Lia disana.
"Kau mungkin berhalusinasi, tidak ada Lia disana," tutur Soobin saat sudah kembali.
"Tapi aku sungguh melihatnya, dia menatapku dengan tak enak disana!" balas Wendy sambil menunjuk jendela.
"Tenangkan dirimu, kau harus tenang oke?"
"Noona, sepertinya aku harus mengirimmu ke pelatihan tinju."
"Mwo? Apa maksudmu?"
"Jangan marah dulu, ada untungnya kau belajar tinju.. Kau bisa berjaga-jaga kalau ada yang ingin menjahatimu dan kau bisa set ssett sett!" gumam Soobin sambil memperagakan petinju ala ala Soobin.
"Cih!" Wendy memukul pantat Soobin sangat keras.
"Baiklah, aku akan mengirim kalian berdua ke klub tinju kenalanku," sahut Suho sambil menelfon seseorang.
"Tunggu hyung! Bagaimana dengan kampusku?!" teriak Soobin sebelum telfon itu terangkat.
"Aku akan meminta temanku untuk mengikuti jadwal kampusmu, lagi pula latihannya hanya dua kali dalam seminggu," jawab Suho dengan santai.
Soobin hanya mengangguk menurut dengan Suho, dan begitu pula dengan Wendy.
"Ah yaa, tadi temanku mengatakan kalau besok kalian bisa mulai latihan disana," gumam Suho sambil memasukkan ponselnya ke kantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA SARANGHAE | SOOWEN ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] Kisah tentang seorang Mahasiswa dari Universitas Seoul yang menyukai seorang gadis penjaga toserba yang umurnya terpaut 5 tahun darinya. Bermula dari pertemuan di toserba pada malam hari yang berujung pada penasaran tak berujung. "Noon...