The Chapter 39

74 19 4
                                    

Wendy sekilas melihat wajah yang sedang di bawa oleh para Polisi itu, ia pun mengikutinya.

Soobin dan yang lainnya juga mengikuti Wendy. Kecuali Arin, karena Taehyun sudah menyerahkannya pada pihak polisi.

"P-permisi, yang anda bawa tadi apa benar namanya Chanyeol?" tanya Wendy pada petugas.

"Benar, ia adalah Chanyeol dia sudah menjadi buronan sejak lama dan akhirnya kami bisa menangkapnya," jawab polisi itu.

"Lalu, bisakah saya melihatnya?" tanya Wendy dan polisi itu pun memberikan izin.

Wendy di bawa ke ruang tahanan di mana tempat Chanyeol berada.

"Oppa.." ucap Wendy lirih saat melihat Chanyeol yang sedang meringkuk kedinginan di balik jeruji besi.

"Wendy?" Chanyeol terkejut saat mendapati adiknya ada di luar sana.

"Oppa.."

Chanyeol bergegas mendekat ke arah Wendy lalu memeluknya meski terhalang oleg besi.

"Maafkan aku Wendy, maafkan kakakmu yang jahat ini, maafkan aku!" tutur Chanyeol sambil menangis memeluk Wendy.

"Aku sudah memaafkanmu oppa, tapi ini sudah menjadi karmamu. Ku harap kau bisa menebus semua dosamu padaku," balas Wendy sambil mengusao rambut Chanyeol.

"Aku mengerti, ini adalah karmaku. Aku akan menerima ini dengan lapang dada."

Setelah bertemu dengan Chanyeol, Soobin mengajak Wendy untuk pulang.

Di dalam perjalanan Wendy terus saja tersenyum tanpa henti.

"Noona apa kau baik-baik saja?" tanya Kamal yang merasa takut.

"Aku baik, aku hanya senang karena akhirnya yang jahat menerima karmanya," gumam Wendy sambil menatap Kamal.

"Ahh aku faham."

"Oh ya taehyun, tadi dosen berkata padaku hari Wisudah kita adalah hari Minggu," gumam Soobin yang fokus menyetir.

"Baiklah."

"Noona, kau mau mewakili sebagai waliku?" tanya Soobin.

"Tentu, kenapa tidak."

"Bagus kalau begitu."

Tak terasa akhirnya mereka pun sampai di rumah Soobin.

Mereka mempir sebentar di sana untuk menyeduh teh hangat buatan Wendy sambil mengobrol.

Selagi Wendy membuat teh di dapur, Soobin mengajak mereka untuk mengobrol membahas masalah wisudah.

"Ini sungguh kita akan Wisuda?" tanya Beomgyu yang masih tidak percaya.

"Tentu, ahh tidak sabarnya!!" seru Kamal sambil berteriak kecil.

"Kau benar, aku juga tidak sabar."

"Heyy! Teh hangat sudah siap!!" gumam Wendy sambil membawa satu teko berukuran sedang yang berisi teh hangat buatannya.

Wendy menuangkan teh ke dalam setiap cangkir lalu memberikannya pada mereka satu persatu.

Slurpp!

"Ahhhh nikmatnya!" seru Kamal yang selalu memuji kemampuan Wendy.

"Teh buatan noona memang yang paling enak!" sambung Soobin sambil memberi satu jempol pada Wendy.

"Aku sedikit meraciknya, jadi mungkin rasanya akan sedikit berbeda," balas Wendy.

"Tapi ini jadi semakin nikmat."

"Oh iyaa noona, tadi bagaimana bisa kau menjinakkan Lia yang psychopat itu?" tanya Beomgyu tiba-tiba.

"Aku? Aku tidak melakukan apapun, sebenarnya Lia hanya butuh uluran tangan dari seseorang untuk membawanya pergi dari kegelapan di hatinya, ia sudah terlalu lama hidup dalam kegelapan, jadi tanpa ragu aku menariknya keluar," balas Wendy sambil tersenyum puas..

"Aku sangat kagum dengan kebesaran hatimu Noona," sahut Yeonjun memberikan dua jempolnya pada Wendy.

"Aku setuju, bahkan noona tadi memberikan izin Soobin untuk membalas pelukan Lia," sambung Kamal.

"Wendy noona memang gadis yang sangat beda dari yang lainnya ya, aku kagum!" tutur Taehyun.

"Haa semoga saja tuhan nanti memberikan aku jodoh secantik dan sebaik Wendy noona!" gumam Beomgyu sambil menatap langit-langit.

"Kenapa kau tidak mengambilnya saja dari Soobin?" usil Yeonjun yang memberi kode Beomgyu.

"HA KAU BENAR!! Wendy noona, apa kau mau denganku?" canda Beomgyu sambil menaik turunkan alisnya memberi kode pada Wendy juga.

"Ha? A-ahh tentuu! Tentu saja aku mau, sangat mau sekali!" balas Wendy sambil menoel pipi Beomgyu.

"Yaa, sudah hentikanlah!" kesal Soobin.

"Memangnya kenapa? Wendy noona mau denganku, jadi lepaskanlah dia dan relakan dia untukku, oke?"

Plak!

"YAA PABO!! SAKIT BODOH!" teriak Beomgyu karena kepalanya baru saja di pukul oleh Soobin dengan majalah yang sangat tebal.

"Jika kau tidak mengizinkannya dengan Beomgyu, Izinkanlah denganku oke?" sambung Yeonjun sambil menaik turunkan alisnya.

"Kau mau ku pukul juga ha?" kesal Soobin

Semua tertawa senang malam ini, banyak canda tawa yang mereka lalui bersama.

Bukan hanya tentang Soobin dan Wendy, tapi tentang semuanya.

NOONA SARANGHAE | SOOWEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang