Soobin mengatarkan Wendy pulang sampai ke depan rumahnya, awalnya Wendy menolak namun Soobin tak mau mendengarkan perkataan Wendy.
"Terimakasih Soobin," gumam Wendy sambil turun dari motor.
Soobin hanya membalas dengan senyumannya.
"Noona!"
Sebelum Wendy melangkah menjauh dari Soobin dan hendak masuk kedalam rumahnya, Soobin memanggil Wendy dan otomatis Wendy berbalik ke arah Soobin.
"Hm? Ada apa?" tanya Wendy yang sudah berdiri tepat di depan pintu rumah.
"Kalau Noona butuh sesuatu, kau bisa menghubungiku ya?."
Soobin mengatakan itu seolah tau jika ada sesuatu pada Wendy dia tak akan mau berbagi pada orang lain.
"Apa kau memaksa?"
"Ya! Aku memaksamu!"
"Cih!"
Wendy tak menjawab pertanyaan Soobin, ia malah masuk kedalam rumahnya meninggalkan Soobin yang masih berada di luar.
"Dasar Wendy Noona."
Soobin memutuskan untuk segera pulang dan beristirahat, sementara Wendy sudah berada di dalam rumahnya.
Jam menunjukkan pukul 8 Malam, dan Wendy masih belum tidur. Sebelum tidur dia harus mandi dan membersihkan dirinya agak tidak kotor.
Selesai dengan kegiatannya, Wendy berbaring di atas ranjang empuk miliknya lalu bermain dengan ponselnya.
"Eh? Apa yang aku pikirkan?"
Saat bermain ponsel, Wendy tiba-tiba teringat dengan wajah Soobin.
Dia mengingat tentang tulisan yang ada di perban tangannya.
Perban itu sudah di ganti dengan perban yang baru, tapi tulisan Soobin tidak di buangnya, ia menggunting bagian dimana Soobin menulisan sebuah kalimat yang manis untuknya.
Wendy menyimpan tulisan itu didalam lemarinya untuk mengingat kebaikan Soobin.
"Soobin anak yang baik, tapi kenapa aku malah sering memarahinya?" Wendy bermonolog sambil mengingat benerapa kejadian sebelumnya.
Ddrrrrt!
Ddrrrt!
Ddrrtt!
"Eh?"

Wendy terkejut saat Soobin tiba-tiba menelponnya, entah kenapa Wendy jadi merasa gugup.
Ia membenarkan rambutnya agar terlihat rapih saat mengangkat telpon dari Soobin.
"Ekhmm, halo? Emm bukan, hai? Nono! Kenapa? Haish!"
Wendy langsung menekan tombol hijau.
"Noona?"
"Ha?! Ahh, h-halo? Ada apa?"
"Noona sedang apa?" tanya Soobin dari seberang sana.
"Hanya tidur dan bermain ponsel, ada apa menelfon?" tanya Wendy penasaran.
"Tidak, hanya rindu mendengar suara Wendy Noona saja hehehe!"
"Cih, dasar buaya!"
"Eyy bukan buaya, memang ada buaya setampan aku?"
"Ada, buaya itu kan kau, hahaha!"
"Noona, sudah makan?"
"Ya, sudah.. Eh aku ingin bertanya sesuatu, kau sedang kelas akhir, apa skripsimu sudah selesai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA SARANGHAE | SOOWEN ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] Kisah tentang seorang Mahasiswa dari Universitas Seoul yang menyukai seorang gadis penjaga toserba yang umurnya terpaut 5 tahun darinya. Bermula dari pertemuan di toserba pada malam hari yang berujung pada penasaran tak berujung. "Noon...