The Chapter 10

117 42 18
                                    

Play musik yang udah aku sediain di atas yaa, idunno but pas aku bikin chapter ini, aku sambil dengerin ini, dan entahlah feelnya jadi lebih kerasa, just my opini, kalau gak mau di play juga gak apa hehe.
Pake earphone guys, biar makin bisa menghayati heheh.
Dan satu lagi, kalau musiknya udah selesai sebelum kalian selesai baca, putar lagi ya musiknya, pokoknya jangan sampe berhenti kalau bacanya belum selesai, okey?
ATAU KALIAN BISA PLAY MUSIK INI DARI HP KALIAN SENDIRI? MAKSUDKU KAYA YANG UDH KALIAN DOWNLOAD GITU MUSIKNYA

Soobin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, hari sudah semakin gelap, gemerlap lampu jalanan menghiasi Kota Seoul malam ini namun cahaya itu tak mampu menerangi diri Soobin yang sedang resah dengan kejadian yang menimpa gadis yang di sukainya.

Di sepanjang jalan, Wendy hanya diam saja, ia menatap jalanan dengan pandangan yang kosong.

"Hm?"

Wendy menolehkan kepalanya menghadap Soobin yang masih fokus pada jalanan, namun tak hanya itu, Wendy menatap tangannya yang saat ini sedang di genggam oleh Soobin.

"Kau lelaki yang baik Soobin, apa masa depanmu tidak akan hancur jika kau bersamaku? Bersama dengan gadis penjaga toko biasa?"

"Noona? Kenapa?"

Lamunan Wendy tersadar saat Soobin memanggilnya. Wendy hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kita berhenti sebentar, sedang lampu merah, kau lihat?" gumam Soobin sambil menunjuk tangannya pada lampu yang berada di atas mobilnya, Wendy hanya mengangguk paham.

Lampu kembali berwarna hijau, dan Soobin kembali melajutan kendaraannya.

Hoam!

"Jika Noona lelah, pejamkan saja matamu, aku akan berkendara dengan baik," gumam Soobin yang peka karena Wendy yang baru saja menguap.

Wendy menatap wajah Soobin dari samping sebelum akhirnya ia menutup matanya.

"Ku harap saat aku membuka mata, Soobin tidak meninggalkanku."

Sudah satu jam lebih Wendy tertidur, ia tidak merasakan getaran saat ia mulai sadar dari tidurnya, apa Soobin meninggalkannya?

"Soobin? Dimana dia?"

Wendy mengedarkan pandangannya, ia tak melihat Soobin di dalam mobil.

"Soobin!"

Wendy keluar dari mobil, ia berdiri sambil melihat sekeliling.

"Ini dimana?"

Wendy merasa sangat asing dengan tempat ini, apa Soobin benar meninggalkannya? Apa benar Soobin sudah tidak ingin dengan Wendy karena ia tiba-tiba bisu?

"Hiks, Soobin.. Soobin!"

Wendy terduduk di samping mobil, dengan pipi yang sudah basah oleh air mata yang terus berjatuhan.

Ia benar-benar takut jika Soobin menjauhinya, Wendy berteriak dalam hatinya menyebut nama Soobin.

"Noona? Noona!"

Wendy mendengar suara Soobin, tapi dimana?

"Soob-"

Hug!

Satu pelukan tiba-tiba saja mendarat di tubuhnya, ia adalah Soobin.

Wendy kembali memeluk Soobin dengan sangat erat, ia tak tau kenapa ia ingin memeluk Soobin seperti ini, tapi ia merasa lega saat Soobin memeluknya.

"Noona kenapa di luar?!" Soobin teriak sambil mempererat pelukannya, sementara Wendy masih setia menangis di pelukan Soobin.

Soobin hanya takut jika Wendy hilang, karena Wendy bisu akan susah jika Wendy di culik orang hanya gara-gara keluar dari mobil.

NOONA SARANGHAE | SOOWEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang