"BODOH! PANTAS SAJA DIA MARAH!" teriak Beomgyu sambil memukul kepala Soobin lagi.
"Ckckck, Soobin kau ini memang tampan tapi kenapa bodoh sekali? Gadis mana yang tak marah jika lelakinya memeluk gadis lain? Haish!" jelas Taehyun sambil menggelengkan kepalanya tak paham dengan Soobin.
"Bahkan jika Wendy noona adalah kekasihku, dan aku melihatnya memeluk lelaki lain makanaku juga akan marah," sambung Yeonjun.
"Apa maksud dari ucapanmu?" Soobin menarik baju Yeonjun dengan tatapan datarnya.
"Hoo santai kawan, ini hanya perumpamaan," balas Yeonjun sambil melepaskan tangan Soobin dari bajunya.
"Maafkan aku, aku terbawa suasana," gumam Soobin sambil mengusap wajahnya kasar.
"Kau sudah meminta maaf padanya?" tanya Kamal.
"Sudah, tapi dia tetap saja marah," jawab Soobin sambil mengggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Mungkin dia sedang datang bul-"
"Apa yang kalian bicarakan?!"
"Ahh kamjagia!" teriak Soobin dan Beomgyu bersamaan saat Wendy berteriak di tengah tangga yang menggema.
"Aniyeo! Kami sedang membicarakan tentang sarapan, hehe." Yeonjun hanya tertawa kikuk saat di tatap tajam oleh Wendy.
"Apa semua sudah bersih?" tanya Wendy datar sambil menatap satu persatu di antara mereka.
"N-nee, semua sudah kami bersihkan, hehe." jawab Beomgyu ikut tertawa kikuk saat Wendy menatapnya.
"Bagus, sekarang minggir.. Aku ingin menonton tv," gumam Wendy lalu duduk di sofa yang sudah di bersihkan Kamal.
Ruang tamu ini memang terdapat tv besar disana.
Soobin, Beomgyu, Kamal, Taehyun dan Yeonjun langsung pindah ke ruang makan yang letaknya berada tepat di samping ruang tamu yang tak memiliki sekat.
"Daebak!" gumam Kamal sambil bertepuk tangan pelan.
"Apa maksudmu?" tanya Taehyun heran.
"Wendy noona sudah seperti Ibuku kalau aku tidak mengerjakan tugas, ckckck!" jawab Kamal sambil menggelengkan kepalanya.
"Ku rasa Wendy noona sedang datang bulan, karena dari tingkahnya sepertinya moodnya benar-benar di ambang kematian," sambung Beomgyu sambil melajukan gerakan death.
"Soobin, tamatlah riwayatmu," goda Taehyun.
"Yang sabar, beginilah nasib seorang Choi Soobin," imbuh Yeonjun sambil menepuk bahu Soobin.
"Apa yang biasa di sukai gadis saat sedang dalam keadaan buruk?" tanya Soobin.
"Minuman manis?" -Taehyun.
"Coklat?" -Yeonjun.
"Boneka?" -Kamal.
"Pelukan penuh cinta?" -Beomgyu.
"Ooo Beomgyu-ssi!" sorak keempat lelaki itu.
Ide Beomgyu memang yang terbaik, biasanya gadis akan suka jika di peluk saat moodnya tidak baik di tambah saat ini Wendy sedang kesal pada Soobin.
Soobin berjalan menghampiri Wendy yang sedang fokus menonton tv. Sedangkan Beomgyu, Taehyun, Yeonjun dan Kamal memantau Soobin dari kajauhan
"Wae?" tanya Wendy datar tanpa memalingkan matanya dari layar tv.
"Emm, mianhae, ne? Aku sungguh tak sengaja melakukannya," gumam Soobin yang sudah duduk dan memainkan tangan Wendy di pipinya.
Tak ada jawaban dari Wendy, Soobin melirik ke arah temannya.
"Lanjutkan!" teriak Kamal setengah berbisik.
"Noona?" panggil Soobin sambil mempoutkan bibirnya mencoba meluluhkan hati Wendy, namun usahanya gagal.
Beomgyu menahan tawanya saat Soobin di tolak Wendy.
"Chagia," gumam Soobin yang tiba-tiba memanggil Wendy dengan sebutan sayang.
"Jika aku tidak memaafkanku, maka aku akan-"
"Akan apa?!"
"Ash kamjagia!"
Soobin terkejut saat Wendy berteriak padanya, dari jauh terlihat Yeonjun, Kamal, Beomgyu dan Taehyun menahan tawanya saat melihat salah satu temannya ini mati kutu di hadapan seorang gadis.
"A-aku akan menciummu!" teriak Soobin yang berhasil membuat Wendy terkejut.
Soobin mendekatkan tubuhnya pada Wendy, dan mengusap bibir Wendy pelan.
"A-apa yang kau lakukan?" tanya Wendy sambil menahan debaran di jantungnya.
"Menciummu, apa lagi?" balas Soobin yang sudah semakin dekat dengan bibir Wendy.
Jantung Wendy tak berhenti untuk terus berdebar tak kala bibir Soobin sudah hampir dekat dengan bibirnya.
"A-aku memaafkanmu, puas?!" kesal Wendu sambil menjauhkan tubuh Soobin darinya.
Soobin hanya menyunggingkan senyumnya saat melihat wajah merah Wendy karena ulahnya tadi.
"Woahh.. Soobin diam-diam ternyata lebih menakutkan dari yang di fikirkan," gumam Beomgyu sambil bertepuk tangan pelan.
"Kenapa harus di maafkan, padahal aku ingin melihat adegan itu secara langsung."
Plak!
Tiga pukulan mendarat di kepala Yeonjun.
"Sudah pergi sana, kau mengangguku!" teriak Wendy mengusir Soobin.
"Benarkah? Bukan karna kau malu? Lihat, wajahmu merah karenaku," gumam Soobin berbisik di telinga Wendy.
"YA! KAU MEMBUATKU GELI! PERGI SAJA!" teriak Wendy sambil menutup kedua telinganya.
"Hahahahaha!" Soobin hanya tertawa senang melihat Wendy yang salah tingkah seperti ini.
"Wae?! Apa yang lucu?!" teriak Wendy sambil memukul bahu Soobin.
"Kau.. Kau lucu."
Cup!
Soobin tiba-tiba mencium bibir Wendy singkat, dan itu berhasil membuat wajah Wendy semakin merah.
"Oh my god!" -Kamal.
"Dia melakukannya?" -Yeonjun.
"A-ahh woww." -Taehyun.
"Ini yang ku sebut tampan dan berani." -Beomgyu.
"KENAPA KAU MENCIUMKU?!" teriak Wendy sambil menutup mulutnya.
"Ingin saja, hehehe!" jawab Soobin tanpa dosa.
"SUDAH! PERGI SAJA!!" usir Wendy sambil menendang nendang pelan pantat Soobin.
Soobin pun akhirnya pergi dan meninggalkan Wendy yang sedang menonton tv.
"Kau sungguh macho!" gumam Kamal sambil menepuk bahu berotot Soobin.
"Aku tidak mengira kau akan melakukan ini, woahh," sahut Taehyun sambil menggelengkan kepalanya.
"Benar, adegan ciuman tidak ada dalam naskah kita," timpal Beomgyu.
"Tapi ku akui, ciuman tadi sangat membekas di mataku, karena ini kali pertama aku melihat seorang Choi Soobin mencium gadis, hebat!" puji Yeonjun sambil bertepuk tangan.
"Tapi sepertinya dia masih marah padaku," gumam Soobin melemas.
"It's okey, nanti juga akan berbaikan dengan sendirinya," sahut Beomgyu sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Hahh entahlah, tapi sangat menyenangkan saat menggodanya hahaha!" tawa Soobin saat membayangkan bagaimana wajah malu Wendy.
"Ya! Kau mesum sekali Choi Soobin!" Kamak memukul perut Soobin.
"Aku akan mengulanginya lagi jika ada kesempatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA SARANGHAE | SOOWEN ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] Kisah tentang seorang Mahasiswa dari Universitas Seoul yang menyukai seorang gadis penjaga toserba yang umurnya terpaut 5 tahun darinya. Bermula dari pertemuan di toserba pada malam hari yang berujung pada penasaran tak berujung. "Noon...