Part 11

1.3K 98 0
                                    

Entah keberuntungan seperti apa yang Baekhyun dapatkan hari ini, dan ia berharap ini akan bertahan lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah keberuntungan seperti apa yang Baekhyun dapatkan hari ini, dan ia berharap ini akan bertahan lama. ia terus selalu mengharapkan dalam keadaan yang begitu membuat hatinya menghangat.

Baekhyun duduk menghadap kaca tanpa memakai busana apapun untuk menutupi tubuh polos penuh luka, Dibelakangnya Chanyeol tengah mengoleskan obat pada luka-luka yang sudah ia ciptakan.

Pandangan Baekhyun menatap kearah kaca, menatap bagaimana raut Chanyeol yang tak dapat ia artikan.

“Apa tidak sakit? kau tampak tenang sekali”

“Tidak” jawab Baekhyun tanpa mengalihkan pandanganya.

Chanyeol menghela nafasnya kasar, lalu kembali mengobati luka Baekhyun dengan pelan.

“Berbaliklah, aku akan mengobati luka diwajahmu”

Baekhyun mengangguk, lalu membalikan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Chanyeol.

“Sebentar, punggungku sakit karena menunduk” kata Chanyeol merengangkan tubuhnya.

Baekhyun berdiri, menarik tubuh Chanyeol untuk mendudukan diri dikursi. Chanyeol menatap bingung Baekhyun yang langsung mendudukan diri dilantai tepat dibawahnya.

“Bee dilantai dingin, diranjang saja ya?”

“tidak, disini saja”

Chanyeol menghela nafasnya lagi, lalu mulai megobati luka pada wajah Baekhyun dengan telaten. Baekhyun mendongak menatap lekat iris mata suaminya yang menjadi candu.

Baekhyun memegang punggung tangan Chanyeol yang tengah mengobatinya, mengecupnya dan memejamkan matanya penuh rasa. Chanyeol terdiam, menatap apa yang Baekhyun lakukan.

Baekhyun membuka matanya, dan kembali menatap lekat iris mata Chanyeol. lalu menidurkan kepalanya pada paha Chanyeol dengan posisi yang sama.

“Bee…”

“Biarkan seperti ini…”

“Diranjang saja ya? nanti kamu kedinginan”

“Jangan pergi…”

Chanyeol terdiam.

“aku disini Bee…”

“Perasaanmu…jangan pergi…”

“Bee, apa maksudmu?”

“Jangan pergi…”

Chanyeol mengusap surai lembut Baekhyun, menatap bingung juga sakit.

“Bee, tenanglah aku disini”

Chanyeol menyingkirkan pelan kepala Baekhyun, lalu berjongkok menatap wajah lekat Baekhyun yang tampak rapuh.

Chanyeol menyingkirkan pelan kepala Baekhyun, lalu berjongkok menatap wajah lekat Baekhyun yang tampak rapuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengusap pipi tirus itu, melihat iris mata yang tersirat sebuah kelelahan disana. menatap bibir yang menjerit sakit akibat ulahnya.

“ini sudah pukul delapan pagi, kau tidak kekantor?”

“tidak, aku ingin menemani istriku”

“benarkah?”

“hm, maaf jika aku sering tak ada waktu denganmu. karena aku tak mungkin menolak keinginan Na hee”

“kenapa?”

“Aku sudah pernah mengatakan padamu, Na Hee hanya memiliki ku. dia pasti kesulitan melakukan banyak hal sendiri”

“bagaimana dengan perasaanmu?”

Chanyeol terdiam.

“apakah hatimu masih utuh milik Na Hee?”

“Bee…”

“Katakan”

“Tidak mungkin Bee, aku sudah memilikimu. istriku. aku tak mungkin membiarkan masalalu ku masih ada sementara ada istriku yang menempati ruang hatiku”

“Terkadang…mulut dengan hati berbicara berbeda, terkadang…banyak manusia yang tak bisa memahami perasaanya sendiri, dan terkadang…mereka tak menyadari apa isi hati yang sesungguhnya”

Baekhyun mengusap lembut wajah Chanyeol yang tengah menatapnya.

“Aku tak bisa sepenuhnya menyalahkan. karena, cinta…ada dari Tuhan”

“tapi…manusialah yang harus pandai-pandai menyikapi, semua perlu pembelajaran”

Baekhyun tersenyum.

“apa kau masih mencintai Na Hee?”

“aku…aku tak tau, aku bingung. tapi”

“tapi?”

“tapi aku harus benar-benar melupakanya, karena ada hati istriku yang harus ku jaga”

“kau yakin?”

“aku yakin, aku akan membuktikanya”

Baekhyun tersenyum lagi.

“Aku percaya padamu, tolong selalu jadi yang terbaik untukku”

“aku tak bisa menjadi yang terbaik Bee, aku hanya bisa berusaha untuk jadi yang terbaik”

Chanyeol tersenyum lalu menarik tubuh mungil Baekhyun, mendekap erat hingga rasa hangat begitu terasa.

“sekarang pakai baju ya, pakai kemejaku saja biar tidak terlalu ketat. terus kita makan ya, aku akan memasakan makanan untukmu”

“Terima kasih sayang”

“sama-sama kecil”

“Kenapa dari kecil sampai sekarang kau selalu memanggilku kecil? aku kan sudah besar sekarang” kata Baekhyun mengerucutkan bibir.

“memangnya tubuhmu sudah bisa mengalahkan tubuhku? kau masih terlihat mungil dimataku asal kau tau”

“ya ya ya Tuan Besar”

“kecilku jangan ngambek dong”

cup cup cup.

“aduh Chan, air liur mu nanti menempel pada wajahku ish”

“memangnya kenapa? biasanya kita juga bertukar air liur”

“Chanyeol cukup! jijik tau!”

“jijik tapi kau suka?”

“Chanyeol ish”

“hahaha ya ya, yasudah ayo Nyonya Park waktunya pakai baju”

Baekhyun tersipu, pipinya langsung memerah. dan Chanyeol yang melihat hanya tertawa dan sesekali menggoda istrinya itu.

Lagi dan lagi, Baekhyun tak pernah lupa untuk terus memohon pada Tuhan agar kebahagiaan sederhana ini tak berlalu dengan cepat.

Lagi dan lagi, Baekhyun tak pernah lupa untuk terus memohon pada Tuhan agar kebahagiaan sederhana ini tak berlalu dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heart Room CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang