Part 19

1.4K 108 0
                                    

Saat ini Baekhyun dan Sehun sudah berada dipelataran keluarga Byun, Baekhyun hanya diam dan sesekali menghela nafasnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Baekhyun dan Sehun sudah berada dipelataran keluarga Byun, Baekhyun hanya diam dan sesekali menghela nafasnya kasar.

Sehun menatap diam, ia tau setelah ini Baekhyun harus berusaha bersikap tegar. bersikap terlihat bahwa segalanya tengah baik-baik saja.

"Sudah? masih mau disini?" tanya Sehun.

"Aku harus masuk, maaf sementara ini aku tidak bisa mengajakmu untuk mampir. Nanti mereka pasti bertanya kenapa bukan Chanyeol yang mengantarkan. karena sesibuk apapun dia pasti mengantarku jika aku kesini"

Sehun mengangguk paham.

"Tidak apa Baek"

"Baik-baik ya"

Baekhyun terdiam saat merasakan puncak kepalanya diusap lembut oleh Sehun.

Sehun tersadar, ia pun langsung menjauhkan tanganya.

"Ah maaf Baek"

"Tak apa, aku masuk dulu ya terima kasih atas tumpanganya"

"sama-sama, aku pamit ya"

"Hati-hati"

Sehun mengangguk, Baekhyun tersenyum lalu keluar dari dalam mobil dan berdiri disamping mobil Baekhyun. ia melambaikan tanganya saat Sehun mulai menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan rumahnya.

Setelah mobil itu tak telihat dari pandanganya, Baekhyun menghela nafasnya berat. ia menatap rumah besar didepanya lalu melangkahkan kakinya dengan langkah ragu.

Baekhyun menekan bel rumah itu, hingga tak lama seseorang membuka pintunya.

"Mom..."

Irene menatap Baekhyun lekat,lalu ia segera memeluknya dengan erat. Baekhyun bingung.

"Mom...?"

"Sakit nak?"

Baekhyun bingung, ia melihat mata ibunya yang berkaca-kaca.

"Maksudnya?" tanya Baekhyun bingung.

"Ayo masuk nak, ada yang menunggumu didalam"

Baekhyun semakin bingung, ia pun turut melangkahkan kaki untuk masuk kedalam. Hingga langkahnya berhenti dan tubuhnya membeku saat melihat Suaminya Chanyeol tengah mendudukan diri dilantai dengan tubuh yang sedikit membungkuk.

Dan ia melihat Ayahnya yang terlihat marah, dan tatapan Ayahnya itu seketika melembut saat melihat Baekhyun disana.

"Nak..."

Chanyeol yang membungkuk pun menoleh.

"Bee..."

"Jadi kalian sudah tau?"

"Bee..."

Baekhyun melirik sebentar kearah Chanyeol hang masih bersimpuh dilantai.

"Kalian sudah tau akan atas apa yang sedang terjadi pada rumah tangga Baekhyun?"

"Hm, Daddy sudah tau. dan pria berengsek ini yang dengan beraninya menyakiti Putriku!"

"Maaf saya khilaf, tolong maafkan saya"

Baekhyun tersenyum kecut.

"Kekerasan dan perselingkuhan ada atas kesadaran fikiran, bukan sebuah kehilafan" kata Baekhyun.

"Bee..."

Baekhyun turut mendudukan diri dilantai, lalu menatap wajah Chanyeol yang sudah dipenuhi luka.

Baekhyun menerbitkan senyum tipisnya, dan Chanyeol juga turut mengembangkan senyumnya tipis.

Baekhyun menerbitkan senyum tipisnya, dan Chanyeol juga turut mengembangkan senyumnya tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun mengangkat tanganya dan membawa untuk mengusap lembut wajah suaminya itu.

"Sakit?" tanya Baekhyun.

Chanyeol menggeleng.

"Ini tidak sakit Bee, tapi hatiku sakit"

Baekhyun tersenyum.

"Sama, hatiku juga sakit..." kata Baekhyun dengan lembut, Chanyeol pun terdiam. Yang awalnya senyumnya tersemat kini memudar.

"Hatiku ibarat kaca yang sudah pecah, jika dibenarkan tidak akan sesempurna awal..."

"Bagaimana disaat kau membanting keras tanpa membersihkan, dan berakhir melukai orang lain..."

"Bee..."

"Nanti...kamu akan paham,pada akhirnya. Mengapa hal kecil bisa menjadi besar. mengapa perasaan yang kamu anggap kecil bisa saja membuat perasaan saya hancur... mengapa yang kamu anggap tidak terlalu berarti, bagi saya sangat sungguh berarti. Nanti...kamu akan mengerti semuanya".

"Bee aku mencintaimu..."

Baekhyun masih pada senyumanya.

"Saya juga cinta kamu, bahkan mungkin...rasa cinta saya lebih besar dari apa yang kamu rasakan pada saya"

"Tuhan itu adil, akan ada kalanya kita diatas atau bahkan dibawah sekalipun"

"Kamu tau bukan?aku mencintai kamu sebesar nafas saya. Namun...nafas saya terasa sesak disaat kamu yang hadir sebagai oksigen malah mencengkram erat hingga rasa yang begitu sesak saya rasakan sekarang".

"Aku tak membencimu, aku..."

"Aku hanya kecewa padamu Suamiku"

"Ada berbagai macam perasaan yang Tuhan ciptakan, diantara semua itu rasa kecewa adalah rasa dimana mulut tak dapat berbicara akan rasa sakit yang sedang terjadi"

"Saya berbicara bukanlah isi sebagaimana rasa kecewa yang sedang saya rasakan, Disini...dihati saya masih ada kamu. Kamu masih ada dihati saya walaupun kamu sudah mengoreskan luka disana"

"Saya akan berusaha kuat, walaupun sejatinya saya hancur..."

"Mari kita merenungkan apa kesalahan kita, kita butuh waktu untuk memikirkan jalan terbaik sekarang"

"Pulanglah, dan beristirahatlah. Jangan sakit ya? dan maaf untuk sementara aku tidak ingin bertemu dengamu. setelah aku mendapakan jawaban dari hatiku, kita akan bertemu"

Chanyeol masih terdiam dengan seribu bahasa, ia menatap wajah Istrinya yang terdapat raut kekecewaan begitu besar.

Baekhyun bangkit, menatap sebentar lalu tersenyum dan pergi dari sana untuk menuju kekamarnya.

Ia tak sanggup. Bakehyun tak sanggup melihat mata itu. ia benar-benar mencintai suaminya.

 ia benar-benar mencintai suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heart Room CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang