Part 26

1.3K 102 0
                                    

Setelah kepergian Sehun dan Baekhyun dari dalam lift chanyeol terdiam menatap kosong, tanganya menggepal berusaha menahan emosinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Sehun dan Baekhyun dari dalam lift chanyeol terdiam menatap kosong, tanganya menggepal berusaha menahan emosinya. tak dapat dipungkiri hatinya sakit.

Ia teringat bagaimana hari ini adalah pertama kalinya Baekhyun menginjakan kakinya diperusahaanya dengan berniatan menemui orang lain bukan dirinya, ia ingat bahwa ia sendiri yang melarang Baekhyun mengujunginya dikantor karena ia masih menutupi status Baekhyun yang berstatus Istrinya dikala itu.

Lagi-lagi ia teringat saat Baekhyun memohon agar dirinya dapat mengujungi kantor dengan membawa bekal makan siang, keinginan sederhana namun Chanyeol tak dapat memberikan. hal itu semakin membuatnya merasa sesak.

Lagi dan lagi Chanyeol hanya dapat meruntuki kebodohanya dimasa itu, mensia-siakan semua yang telah Tuhan berikan sebagai bentuk 'Kesempatan' yang mungkin tak akan datang kembali.

Pintu lift terbuka dilantai tempat ruangan Chanyeol berada, hingga langkahnya ia hentikan lalu kembali membalikan badan dan kembali menekan tombol lift. tak membutuhkan waktu lama lift kembali terbuka menginggat lift itu dapat digunakan untuk orang-orang penting dikantor itu.

Chanyeol menekan tombol angka lantai dimana ruangan Sehun berada, setelah sampai Chanyeol bergegas melangkahkan kakinya. ia bersiap membuka pintu itu namun langkahnya berhenti saat mendengar gelak tawa Sehun dan Baekhyun yang terdengar menyenangkan, gerakan tangan yang siap membuka pintu ia urungkan dan berganti dengan mengepal menahan rasa sesak pada hatinya.

"wahh aku beruntung sekali karena selalu memakan masakanmu, enak sekali besok kau harus membuatkan ku lagi!" kata Sehun didalam.

Chanyeol lagi-lagi teringat dimana ia selalu mengabaikan masakan yang sudah disediakan oleh istrinya dan ia memilih untuk menikmati makanan diluar bersama wanita lain, bahkan tak sekali dua kali ia menyuruh Baekhyun membuang jika tak ada yang memakanya.

Segala memori terus berputar diotaknya, segala penyesalan lagi dan lagi terus menyeruak dihatinya. Ia adalah manusia bodoh yang dengan mudahnya melakukan dan mengatakan hal-hal yang mungkin Tuhan benci, ia adalah sosok manusia kurang rasa syukur. ia adalah sosok manusia yang kurang menjaga dan memanfaatkan apa yang sudah Tuhan berikan dengan baik.

Chanyeol tersenyum miris,lagi-lagi ia baru menyadari semua hal yang sudah ia lewatkan dan lakukan.

Chanyeol melangkahkan kakinya menjauh dari sana, kembali keruangan yang akan membuatnya semakin merasa sunyi. lalu menyibukan diri dengan tumpukan kertas yang menunggunya untuk dibaca dan dihiasi tinta bulpoin.

Chanyeol menghempaskan punggungnya dikursi kebesaranya, memejamkan matanya lalu kembali membuka dan menatap langit-langit ruanganya.

tatapanya beralih pada makan siang yang sudah disiapkan oleh sekretarisnya, selalu seperti itu. ia tau jika semua itu adalah perintah dari sang ibu menginggat Chanyeol sering kali meninggalkan kewajiban mengisi perutnya.

Ingatan Chanyeol teringat dimana Sehun mengatakan bahwa Sehun adalah sosok beruntung karena dapat merasakan nikmatnya masakan Baekhyun, hal itu membuat Chanyeol merasa marah. Chanyeol bersiap membanting nampan makanan itu namun ingatanya kembali pada kalimat yang Baekhyun katakan 'Sayang,ayo dihabiskan jangan membuang-buang makanan. kamu tau? banyak yang kelaparan diluar sana'.

Hal itu membuat Chanyeol mengurungkan niatanya untuk membuang makanan itu, memejamkan matanya sebentar lalu mulai bergerak mengambil sumpit dan menyuapkanya pada mulutnya dengan hati yang sesak, tak munafik Chanyeol sendiri sebenarnya merasa lapar namun ego mengalihkan semua dengan hati yang penuh rasa sakit.

Chanyeol melahap makanan itu dengan sesekali tertawa meruntuki kebodohanya, ia merasa hambar pada makananya disaat ingatanya terus teringat kalimat Sehun yang memuji masakan mantan istrinya.

Akhirnya makanan itu habis tak tersisa, Chanyeol membanting sumpit dan alat makan itu kelantai dinginya. ia menundukan kepalanya dimeja dengan tumpukan tanganya, tangisnya mulai terdengar.

tangis dimana ia sadar bahwa ia adalah manusia dengan segala keburukanya, dengan jutaan penyesalan karena kelalaianya dalam melakukan dan memanfaatkan apa yang sudah Tuhan berikan.

tangis dimana ia sadar bahwa ia adalah manusia dengan segala keburukanya, dengan jutaan penyesalan karena kelalaianya dalam melakukan dan memanfaatkan apa yang sudah Tuhan berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heart Room CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang