Part 17

1.3K 99 0
                                    

Na Hee menatap Chanyeol dengan raut kecewa, ia tentu turut ikut merasakan sakit menginggat ia dan Baekhyun sama-sama seorang perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Na Hee menatap Chanyeol dengan raut kecewa, ia tentu turut ikut merasakan sakit menginggat ia dan Baekhyun sama-sama seorang perempuan. ia tak bisa membayangkan berada diposisi Baekhyun yang merasakan begitu sakit dan sesaknya terhadap semua ini.

"Na Hee..."

Plak

"Ini untukmu karena sudah menampar Baekhyun"

Plak

"ini untukmu karena sudah meneriaki Baekhyun"

Plak

"ini untukmu karena kau sudah membohongiku"

plak

"Ini untukmu karena kau laki-laki berengsek yang beraninya menyakiti istrimu sedalam ini"

"Na Hee..."

"JANGAN MENYEBUT NAMAKU DENGAN MULUT KOTORMU BERENGSEK!" Teriak Na Hee yang langsung membuat Chanyeol terdiam.

"Kau pikir aku laki-laki? dengan sebegini nya kau menyakiti Baekhyun yang berstatus istrimu? kau tau? aku turut merasa sakit atas apa yang Baekhyun rasakan, walaupun Baekhyun...Baekhyun yang lebih sakit!"

"Untuk apa kau menyembunyikan status pernikahanmu dariku? untuk agar kita bisa kembali bersama? Jika aku tau kau seperti ini aku tidak akan pernah berharap kembali bertemu denganmu! Bahkan aku akan terus memohon pada Tuhan agar tidak didekatkan dengan laki-laki Berengsek sepertimu!"

"Sakit Chan, SAKIT!"

"Maaf..."

"Maaf? hanya itu? setelah apa yang kau lakukan? dan seharunya kau meminta maaf pada Baekhyun bukan aku!"

"Hebat sekali, hebat Park Chanyeol"

Na Hee tertawa kecil.

"Mulai sekarang, pergi jauh-jauh dari kehidupanku".

Na Hee melangkahkan kakinya pergi dari sana, meninggalkan Chanyeol yang terdiam dengan ribuan rasa sesak.

Diposisi lain Baekhyun menumpahkan air matanya didalam mobil Sehun, Sehun melirik dan menghela nafas lalu fokus kearah jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diposisi lain Baekhyun menumpahkan air matanya didalam mobil Sehun, Sehun melirik dan menghela nafas lalu fokus kearah jalanan.

"mau kemana? kerumah orang tuamu?"

"tidak...jangan hiks, aku tidak mungkin pulang dengan kondisi seperti ini hiks"

"lalu?"

"Bolehkah aku menginap semalaman saja diapartemenmu? hiks besok aku akan kerumah orang tua ku hiks hiks"

"Tentu boleh Baek, aku hanya takut kau yang tak merasa nyaman"

Sehun kembali melajukan mobilnya menuju ke arah apartemenya, membiarkan Baekhyun menangis guna mengusir rasa sesak yang memang tak dapat hilang sepenuhnya dengan cukup pesat.

Sesampainya disana Sehun dan Baekhyun segera turun dan menuju ke unit Sehun.

"Istirahatlah, pakai kamar ku. aku hanya memiliki satu kamar karena aku jarang menggunakan apartemenku"

"lalu kau?" tanya Baekhyun dengan suara serak sehabis menangis.

"aku akan tidur disofa, ayo tidurlah kau butuh istirahat yang banyak. jangan terlalu stress nanti kau bisa sakit"

"aku memang sudah sakit Oh"

"aku tau hatimu sakit, tapi fisikmu penting untuk dijaga. tolong percayalah pada takdir Tuhan"

Baekhyun terdiam, menatap lekat Sehun lalu mengangguk.

"Terima kasih, aku pasti sangat merepotkanmu"

"tidak Baek, bukan masalah. ayo sekarang pergilah beristirahat"

Baekhyun lagi-lagi mengangguk lalu berjalan kearah kamar Sehun, Baekhyun menatap sekeliling lalu menghela nafasnya kasar.

ia teringat memang Chanyeol tampak sering pulang larut malam bahkan tak pulang sekali pun, Chanyeol menjadi kurang peduli bahkan ia sering lebih mendahulukan Na Hee dengan beralasan 'Na Hee tak memiliki siapa-siapa selain aku'.

Baekhyun yang memang memiliki hati selembut kapas itu hanya dapat mengalah akan keadaan, namun semakin hari ia semakin merasa bahwa semua tak adil.

"Hah..."

Lalu air mata itu kembali jatuh.

kembali merasakan sesak yang begitu dalam.

kembali merasakan goresan pada hatinya.

kembali merasakan kehidupanya dicabik-cabik tanpa izin.

Baekhyun sakit.

Baekhyun kecewa.

Baekhyun lelah.

Baekhyun Rapuh.

"Tuhan...aku tak pernah lelah untuk memohon padamu untuk diberikan rencana terbaik"

"dan sekarang...apa kau benar-benar menunjukan takdir terbaik untuk ku? tapi...ini sakit Tuhan"

"Jika ini yang terbaik tolong perlancarkan, saya hanya manusia biasa yang juga merasakan rasa lelah,sakit juga kecewa".

Baekhyun merebahkan dirinya menatap lurus kearah langit-langit kamar itu, lalu air matanya kembali menetes tanpa seizinya. Baekhyun memejamkan matanya dengan salah satu tanganya ia bawa untuk menutup sedikit matanya.

Ia berharap dan kembali memohon pada Tuhan atas kemurahan hatinya, ia memohon untuk tak memberikan cobaan diluar batas kemampuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berharap dan kembali memohon pada Tuhan atas kemurahan hatinya, ia memohon untuk tak memberikan cobaan diluar batas kemampuan. walaupun memang adanya Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

Takdir Tuhan terbaik.

Takdir Tuhan terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heart Room CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang