Part 22

1.4K 101 1
                                    

Jika kau menjadikanku hanya untuk ruang singgah, maka bersihkan setelah kau membuat kehancuran. pergi dan biarkan orang lain yang mengantikan. -HeartRoom

Keterdiaman Dua orang yang memandang kosong ditempat yang berbeda, sunyi dan gelap yang seolah tengah menjelaskan bagaimana hati mereka saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterdiaman Dua orang yang memandang kosong ditempat yang berbeda, sunyi dan gelap yang seolah tengah menjelaskan bagaimana hati mereka saat ini. Hembusan nafas kasar terdengar rasa keputus asaan. Air mata yang membasahi pipi tirus Dua orang itu, hati yang sesak membutuhkan udara yang menyegarkan.

Namun Satu orang menahan, karena ia tau jika udara itu akan semakin membuatnya merasa sakit berkali-kali lipat.

Takdir seolah mencekik, mencoba meremat perlahan hati yang tengah ia labuhkan. Mengikis pasokan udara yang sangat ia butuhkan, ia ingin mendapatkan anginya. Namun, hal itu mampu membuatnya sakit pada seluruh jiwanya.

Baekhyun memejamkan matanya, nafasnya menghembus kasar. Otaknya terus berputar tentang bagaimana Suaminya tengah saling memangut didepan Rumah yang membuatnya nyaman, bagaimana ia begitu mendambakan Rumah itu sebagai tempat berpulangnya dan Suaminya juga tempat menghabiskan jutaan kenangan.

Pernikahanya masih seumur jagung,namun takdir menyelesaikan semuanya.

Baekhyun terkekeh miris.

Tak berbeda jauh dengan Chanyeol yang tengah menatap kosong surat perceraian digengamanya, menatap deretan kalimat itu dengan otak kosongnya. menatap bagaimana coretan tanda tangan persetujuan Istri yang telah ia sakiti begitu dalam.

Otaknya berputar dimana ia terus membuat wanita itu meneteskan air matanya, berteriak sakit karena ia melakukan hal yang begitu kasar.

Chanyeol memejamkan matanya saat tiba-tiba indra pendengarnya mendengar teriakan itu. Teriakan dimana Baekhyun berteriak meminta ampun saat ia mengeret tubuh kurus itu menuruni tangga dengan tarikan rambut tanpa belas kasihan sedikit pun.

Dengan beralasan wanita lain yang berstatus mantan kekasihnya sekaligus kekasih resminya diwaktu itu.

“Hiks maaf hiks maaf”

Memorinya kembali memutar dimana dengan bangganya ia melontarkan kalimat cinta pada wanita lain, menjanjikan bahwa ia adalah wanita satu-satunya tanpa memikirkan bahwa dirumahnya ada Istrinya yang tengah menunggu kepulanganya.

Chanyeol mengigit bibir bawahnya sampai mengeluarkan darah segar saat ia teringat bagaimana ia menikmati bibir wanita lain disaat istrinya yang sedang beratusias menunggu kepulanganya untuk mengajak makan bersama.

“ARRRGGGHH HHAAAAA”

PRANG

PRANG

Suara bantingan menggema dikamar itu, kamar tempat Ia dan Istrinya mengistirahatkan tubuh dan melakukan hal lain yang sederhana namun mampu membuat sang Istri bahagia. mampu membuat senyum cantik terbit pada bibir kecilnya, dan bagaimana mata kecil itu menyipit mempertandakan bahwa senyumnya sangat merkah.

“Hiks maaf hiks hiks maaf hiks hiks MAAF AAARGHHH”

PRANG

“HHHHAAAAAAAAAAA”

Teriakan Chanyeol begitu keras dan menggema, sesak sekali.

Orang Tua Chanyeol yang berada didepan kamar anaknya menangis turut merasakan bagaimana sesaknya yang Putranya rasakan, mereka memang kecewa namun tak bisa menampis jika mereka turut sedih melihat anaknya kacau, mendengarkan teriakan yang amat menyakiti hati.

Mereka kembali terkejut saat mendengar bantingan didalam.

“BAEKHYUN MILIKU! BAEKHYUN TIDAK BOLEH MENINGGALKAN KU! HHHHAAAAAA”

PRANG

“CHANYEOL BODOH! CHANYEOL BAJINGAN! KAU BODOH CHANYEOL!”

“Hiks hiks kau bodoh hiks Baekhyun hiks Sayang hiks hiks”

ibu Chanyeol yang tak tahan mendengarkan suara tangis putranya pun pergi dari sana dengan perasaan hancur. sedangkan Ayah Chanyeol menghela nafasnya berat.

“hiks hiks Bee hiks ayo pulang hiks hiks rumahmu disini hiks hiks”

Chanyeol memeluk pigora yang berisi foto pernikahanya dengan Baekhyun, Chanyeol memeluknya begitu erat dan sesekali mengecupnya seolah ia tengah mengecup Baekhyun dikenyataan.

“Kau boleh marah padaku Bee hiks tapi jangan tinggalkan aku hiks hiks”

“Aku akan mengobati luka kamu hiks hiks, aku yang membuat luka hiks maka harus aku yang mengobati kan? hiks hiks”

Chanyeol terus berbicara dengan foto itu seolah tengah berbicara langsung dengan Baekhyun.

“Sayang ayo kita bersama sampai tua hiks, mau kau tidak memaafkanku sampai aku matipun aku tak apa hiks asal…hiks jangan tinggalkan aku hiks hiks jangan pergi hiks hiks”

“maaf hiks maaf”

Lagi dan lagi Chanyeol larut pada tangisnya, hatinya rapuh,rasa sesak menyerangnya bertubi-tubi.

Remuk.

Hancur.

Sakit.

Karena kesalahanya sendiri.

Karena kesalahanya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heart Room CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang