Pagi hari telah datang, Chanyeol tengah bersiap untuk menuju kekantornya. tempat yang ia gunakan untuk mengsibukan diri dalam tumpukan kertas. tempat yang ia gunakan untuk mengalihkan rasa sesak pada hatinya, walaupun nyatanya ia merasa rapuh.
Chanyeol keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sedikit kusut, ia tak peduli. kaca dikamarmya seolah berdebu.
"Nak ayo sarapan dulu" panggil ibu Chanyeol.
Chanyeol memberhentikan langkahnya lalu menatap lekat ibunya yang tersenyum dengan gerakan tangan memanggil dirinya. Chanyeol akhirnya berjalan mendekat kearah meja makan dimana sudah ada sang ayah dan ibunya tengah siap melakukan sarapan bersama.
Chanyeol duduk disana dengan diam.
"Makan yang banyak ya sayang? ini Eomma sudah menyiapkan. ayo nak dimakan ya?" Chanyeol mulai mengambil sumpit itu dan mulai menyumpit makanan yang sudah ibunya siapkan, usapan lembut pada puncak kepala Chanyeol membuatnya merasa hangat.
walaupun sang ibu dan Ayah tau seberapa hancur hati Putra satu-satunya mereka,mereka memilih diam da tetap memberikan support.Chanyeol pun tak pernah membicarakan tentang apa yang dia rasakan. mulut memang tak dapat berbicara tapi mata dapat menjelaskan.
Chanyeol terus melahap sarapanya, lalu gerakanya berhenti saat melihat sebuah ayam diletakan pada tempat makanya. Chanyeol menoleh menatap sang ayah yang tengah tersenyum.
"Lanjutkan makanya"
Chanyeol tak menjawab dan kembali melakukan kegiatan makanya hingga tandas, selesai menghabiskan makananya Chanyeol segera menegak segelas air putih yang sudah disediakan.
"Sayang, ini susu gamau diminum juga?"
Chanyeol menatap susu itu lalu segera menegaknya hingga tandas, Chanyeol berdiri bersiap untuk pergi kekantor. namun lagi-lagi ia gerakan kakinya ia urungkan saat sang ibu mengusap bibirnya yang terdapat jejak susu dengan tanganya tanpa sebuah tisu ataupun sebagainya.
Sang ibu bergerak merapikan dasinya dengan telaten.
"sudah, anak eomma tampan sekali. dan ini makan siangnya jangan lupa dimakan ya sayang? Eomma mau saat pulang nanti bekalnya sudah habis ya ingat tidak boleh dibuang ataupun dibiarkan tanpa dimakan. harus habis ya? dah sekarang berangkat kekantor hati-hati tidak boleh ngebut harus fokus kejalan ya" jelas ibu Chanyeol dengan penuh senyum.
Chanyeol hanya diam lalu mengangguk kecil.
"hati-hati ya sayang"
Chanyeol melangkahkan kakinya menjauh dari meja makan, Ibu chanyeol yang sedari tadi menahan tangis pun tiba-tiba merosotkan tubuhnya lalu mulai terisak menumpahkan tangisnya.
Chanyeol dapat mendengarnya, ia dapat mendengar tangis sang ibu. Namun Chanyeol tak memberhentikan langkahnya ia terus menggerakan kakinya menjauh dari sana dengan air mata yang tanpa disadari luruh begitu saja dari pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Room CHANBAEK (GS) [END]
FanfictionJika kau menjadikanku hanya untuk ruang singgah, maka bersihkan setelah kau membuat kehancuran. pergi dan biarkan orang lain yang mengantikan. -🥇11-10-2021 -Chanyeol -🥇 09-10-2021 -Genderswitch