³Introduction : Aditya Ardhean Sagara Alwi

238 42 1
                                    

ADITYA ARDHEAN SAGARA ALWI

Nama Panggilan : ArdhanUsia : 29 TahunPekerjaan : Guru mata pelajaran KimiaCatatan Bersejarah : ¹Mendapatkan predikat sebagai guru yang hobi menggoda/menjahili orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama Panggilan : Ardhan
Usia : 29 Tahun
Pekerjaan : Guru mata pelajaran Kimia
Catatan Bersejarah : ¹Mendapatkan predikat sebagai guru yang hobi menggoda/menjahili orang. ²Pernah mendapatkan predikat sebagai guru paling kaya periode 2018-2019. ³Termasuk ke dalam tiga besar kategori 'guru paling pintar'. Mendapatkan julukan 'Hantu Penjaga Laboratorium IPA' dari murid-muridnya karena lebih sering berada di laboratorium ketimbang di ruang guru.

.
.
.
.
.


Setiap guru itu memiliki metode mengajar sendiri. Ada yang asik ada yang juga membosankan. Ada yang kelewat santai ada juga yang begitu tegas. Semuanya bisa dipengaruhi oleh sikap dan sifat asli mereka. Disitulah mereka bisa menilai sisi profesional yang terkadang tidak terlihat di kehidupan sehari-hari.

Ardhan sendiri bisa mengurutkan siapa-siapa saja guru di sekolah ini yang cara mengajarnya kelewat tegas tapi lucunya masuk juga ke dalam kategori cuek. Contohnya adalah Wanda, guru wanita sepantarannya. Wanda ini memang memiliki sifat yang cuek sedari lahir jadi begitulah cara mengajarnya.

Ardhan membuka sedikit pintu kelas 10 IPA-2 dimana didalamnya terdapat Wanda yang sedang mengajar. Memberi celah untuknya melihat kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut tanpa ketahuan.

Dari luar Wanda terlihat membuka buku pelajaran Bahasa Indonesia kemudian dia mulai membacanya sekilas memilih materi yang akan dia berikan pada muridnya. Begitu sudah menemukan materi yang menurut Wanda harus dicatat dia pun segera memberikan tugas mencatat pada murid-muridnya. Wanda memiliki waktu senggang sampai jam pelajaran berakhir terkecuali memang ada yang bertanya padanya. Salah satu pengisi waktu senggangnya, ya, dengan membaca buku.

"Bunda, ini harus dicatet semua?" Wanita berkacamata bulat itu menurunkan buku yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Dia melihat seorang siswi yang mengangkat bukunya tinggi-tinggi menunjukkannya ke arahnya.

Wanda menganggukkan kepalanya sekali. "Iya. Ingat tulis semua, jangan dirangkum" ujar Wanda seraya menekankan dua kata terakhirnya.

Siswi itu menganggukkan kepalanya pasrah. Kalau sudah disuruh ditulis semua yang mau tidak mau harus ditulis semua.

Begitulah Wanda, seorang guru Bahasa Indonesia yang terlampau cuek tapi juga sangat tegas. Dia memang biasa dipanggil 'Bunda' atau lebih jelasnya 'Bu Wanda' atau 'Bu Nda'. Karena terlalu terbiasa jadi diplesetkan menjadi Bunda. Padahal dia masih kelihatan muda. Hehe...

Beberapa anak mengeluh pegal, sudah upacara bendera selama hampir empat puluh menitan, sekarang mereka langsung bertemu pelajaran Wanda. Memang sih hanya mencatat bukannya ulangan dadakan, tapi tetap saja, kalau mencatatnya sebanyak ini jujur sangat melelahkan. Mau menolak atau sedikit protes pun sungkan rasanya. Bisa-bisa malah tugasnya yang ditambahkan oleh Wanda.

The Teachers (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang