📢 ANNYEONG📢
.
.
.
- Jangan lupa vote -____________________________________________
Sebulan setelah kepergian Jisoo menyisakan duka mendalam bagi mereka terutama keluarga jisoo khususnya Irene. Meskipun begitu kehidupan masih berjalan normal seperti biasa hanya saja tak ada canda tawa yang menghiasi hari hari mereka. Hanya kecanggungan yang menghiasi keseharian mereka saat berada dirumah.Jennie? Dia menjadi lebih dingin tak banyak omong dan juga sering menyendiri. Seperti saat ini mata dan hatinya tak sejalan. Matanya memang melihat kearah luar balkon tapi hatinya setia menggumamkan nama sang pemilik hati yang tak lain adalah jisoo. Tak ada yang tau tentang keseharian Jennie hingga tak keluar kamar seharian penuh. Jennie diam dikamarnya karna ia nyaman dan mengingat ingat kebersamaannya dengan Jisoo dulu dikamar itu. Kamar yang Jisoo dan Jennie tempati itu adalah saksi bisu dimana Jennie dan Jisoo saling menyatukan tubuh mereka. Mengingat kejadian itu membuat mata Jennie memanas. Dia merutuki dirinya yang bodoh itu. Dia menyesal dan marah pada dirinya sendiri karna terlambat untuk mengatakan bahwa ia menyukai Jisoo.
Sejak awal memang Jennie sudah mengetahui perasaan Jisoo padanya tapi ia memilih diam dan tak menanggapi karna ia terlalu takut untuk menjalin kasih dengan Jisoo. Tapi sekarang ia menyesal karna telah mengabaikan perasaan Jisoo padanya. Mungkin mengucapkan kata maaf beribu kali tidak cukup untuk mengganti pengorbanan Jisoo padanya. Tapi tak apa ia sudah berjanji untuk tak menjalin hubungan dengan siapapun dan tak akan menikah jika bukan Jisoo orangnya.
*****
Saat ini Jennie sedang bersimpuh dengan air mata yang sudah mengalir deras dari pelupuk matanya. Sekuat tenaga ia mencoba untuk menghentikannya tapi sialnya itu justru membuat dadanya terasa semakin sesak. Entah apa yang terjadi namun setiap kali Jennie mengunjungi pemakaman Jisoo dia selalu saja menangis entah apa penyebabnya atau mungkin rasa bersalahnya yang terlalu besar mungkin.
" Ji hiks gue kangen sama lo hiks." Ujar Jennie dengan suara yang semakin serak.
" kenapa sih lo cepet banget perginya hiks. Kehidupan gue berantakan hiks semenjak lo tinggal. Rumah juga berasa kayak rumah hantu tau gak lo. Belum lagi disekolah gue sering diejek huaaa ji hiks gue sekarang gak punya siapa siapa lagi jangankan temen sekolah bahkan mommy sama Daddy aja gak nanya gimana kabar gue selama lo tinggal. Mereka bener bener cuek dan kayak gak merduliin gue seakan gue ini blur dipandangan mereka. Atau jangan janagn gue ini bukan anak mereka ya ji hiks. Coba lo gak ngorbanin nyawa lo buat gue pasti keadaannya gak kayak gini. Seharusnya gue yang terbaring disini dengan tubuh tanpa nyawa. Udahlah capek gue pasti loh juga bosenkan dengerin curhatan gue yang tiap hari sama Mulu. Gue minta maaf ya ji sampe lo mati pun cuma lo yang setia nemenin gue dan dengerin curhatan gue." Ujar Jennie panjang lebar.
Jennie kemudian menatap fokus pada satu titik batu nisan yang bertuliskan nama Jisoo. Dan menghela napas untuk yang kesekian kalinya.
" Jisoo gue balik dulu ya. Besok gue kesini lagi kok. Dengan membawa segudang curhatan buat lo dengerin. Bye Jisoo, I love You." Ucap Jennie lalu mengecup batu nisan Jisoo itu kemudian beranjak dari tempat duduknya dan melangkah pergi dari makam Jisoo tersebut.
Dan tanpa jennie sadari ada seseorang yang mendengarkan setiap curhatannya tadi. Orang itu duduk diatas pohon tapi bukan mbak Kunti. Orang itu memakai baju sederhana dan tak lupa topi dan masker yang menutupi wajahnya. Orang itu datang terlebih dahulu dibandingkan dengan Jennie. Orang itu awalnya ingin tidur diatas pohon dan ingin menikmati pemandangan pemakaman yang begitu indah dan mencengkram dari atas pohon. Namun saat ia akan menutup mata suara isakan Jennie terdengar oleh Indra bakti eh maksudnya Indra pendengarannya. Dan hal itu sontak mengalihkan pikirannya yang tadinya ia menghitung berapa banyak batu nisan yang ada disana. Namun saat mencapai angka 69 hitungannya terbuyarkan oleh isakan Jennie. Orang itu menatap iba kepada Jennie yang menangis terseduh seduh sambil memeluk batu nisan Jisoo itu. Ah tapi setelah itu dia memilih untuk bodoh amat dan memutuskan untuk memejamkan matanya tapi telinganya ia gunakan untuk mendengarkan curhatan Jennie itu hingga ia tertidur diatas pohon tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of Love
FantasyWARNING🔞🔞🔞 Kim Jisoo gadis dengan kelainan mental dan fisik paras cantik dan memikat setiap wanita maupun pria. sifat manja dan terkesan seperti anak kecil sulit dijauhkan dari susu. beruntung dia mempunyai kakak, teman dan orang tua yang sangat...