_-19-_

3.1K 308 6
                                    

📢 ANNYEONG📢
.
.
.
- Jangan lupa follow -

____________________________________________


'ceklekk~

" Kak."

' grepp~

" I Miss You." Ucap Irene seraya memeluk Jisoo

Sedangkan Jisoo diam tak bergeming. Jangankan bergerak membalas ucapan Irene saja Jisoo enggan rasanya.

" Ji i Miss you." Ucap Irene lagi tak sama seperti tadi Jisoo tak menjawab ucapan Irene.

Irene pun mulai mendongak menatap wajah Jisoo.

" Ji kamu gak kangen sama kakak." Ucap Irene lagi lagi tak mendapat balasan dari Jisoo.

" Ji jawab kamu gak kangen sama kakak. Jawab ji." Ucap Irene merengek

" Hmm." Deheman itu menjadi jawaban bagi Irene.

Irene pun mulai melepaskan pelukannya pada Jisoo kemudian sedikit memundurkan badannya lalu menatap wajah sang adik dengan seksama.

Ditatapnya sang adik dengan dalam dalam. Menelisik setiap perubahan yang ada pada adiknya. Semua nampak berbeda dari hari terakhir mereka bertemu. Jisoo berubah mulai dari cara berbicara hingga pakaiannya. Sifat manja Jisoo hilang lenyap begitu saja tanpa ada yang tersisa sedikitpun.

" Apa yang mau dibicarain." Ucapan dingin Jisoo mampu menyentak Irene yang sedang memandang Jisoo.

" Maaf." Hanya kata itu yang mampu Irene ucapkan dari mulutnya

" Hm untuk?." Tanya Jisoo dengan mengangkat satu alisnya.

" Maaf untuk waktu itu. Aku mengaku salah tapi aku benar benar khilaf apalagi saat kau meremas dadaku." Cicit Irene pelan diakhir kalimat.

" Ah sekarang aku mengerti." Ucap Jisoo sambil berjalan menuju ranjang milik Irene.

" Jika saat itu kau yang memperkosaku. Bagaimana kalau saat ini aku yang memperkosamu." Ucapan Jisoo mampu membuat Irene terbelalak.

" A-apa ti-dak aku tak mau." Ucap Irene terbata bata saat melihat Jisoo berjalan kearahnya.

" Bagaimana kalau aku memaksamu." Bisik Jisoo ditelinga Irene setelah berhasil menghimpit tubuh Irene Kedinding.

" Tidak, aku kakakmu kau tidak bisa melakukan itu." Ucap Irene menggelengkan kepalanya

" Jika kau kakakku kenapa kau melakukan itu pada adikmu ini. Apa kepolosan ku saat itu menggodamu irene-ah." Ucap Jisoo memanggil Irene tanpa embel embel kak.

" Tidak, saat itu kau dulu yang menggodaku. Kau meremas payudaraku dan itu membuat gairahku seketika bangkit." Jelas Irene.

" Ah apa itu seperti ini." Ucap Jisoo membawa tangannya tepat pada kedua dada Irene yang masih terbalut itu kemudian meremasnya.

" Ahh jisoahhh hentikan ahh." Desah Irene saat Jisoo meremas dadanya.

" Jika itu membuat gairahmu bangkit kenapa tidak." Ucap Jisoo dengan smirknya. Dan semakin menguatkan remasannya itu.

" Tidakkk hentikanhh ahhh kumohonhh ahh." Ucap Irene tak dipedulikan Jisoo karna Jisoo saat ini sibuk membatin.

" Jika dirasakan dan ditimang timang ternyata punya kak Irene besar juga tapi tak sebesar punya Jennie hihihi." Batin Jisoo

" Yakkk hentikanhhhh jisooyaahhh." Ucap Irene dan berhasil membuat Jisoo tersadar dari membatinnya tadi dan melepaskan tangannya dari dada Irene.

" Bagaimana kalo kita langsung saja ke permainan inti." Bisik Jisoo

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang