Chapter 11

73 16 54
                                    

•••••


AKU sedang bersama Leo.


"Fio,  gue masih gak nyangka keterima di SMA 127." Marva Leo sangat senang bukan main.

Kalau Leo senang aku jauh lebih senang, kenapa begitu? Karena aku pun sama bisa bersekolah di SMA yang aku impikan bersama orang yang aku suka.

"Seneng banget gak sih lo?" tanyanya terus mengoceh mengulang pertanyaan itu entah untuk yang ke berapa kali tapi aku tidak bisa marah sama sekali kalau Leo yang berulang-ulang menanyakan hal yang sama.

Kalau sudah mendapat konfirmasi menjadi calon siswa baru, berarti minggu depan masuk untuk persiapan Masa Orientasi.

"Dari SMP 7 siapa aja sih yang lolos keterima di SMA 127?" tanyaku kepada Leo.

"Cuma bertiga sih dari angkatan kita." jawab Leo sambil mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan.

Aku tercengang, setauku yang mendaftar ke SMA 127 ada banyak tapi yang lolos hanya 3. 1 orang lagi siapa?

"Gak nyangka sih si Juna satu sekolah lagi sama kita. Parah banget kalo lo sekelas juga nanti gak bosen dari SMP apa? Iya Juna nya kesenengan, tapi lo belum tentu seneng."

Leo kamu menggemaskan kalau sudah bicara panjang lebar tanpa jeda begitu.

"Gue sih seneng aja kalo sekelas lagi sama Dearjuna lagian udah cocok kerja kelompok dan udah tau gimana dia, dia juga udah tau gue gimana." jawabku santai.

"Oh gitu hahaha. Gak jadian pas SMP, tiba-tiba bersemi SMA kalian berdua kayak lagu... Cintaku bersemi di putih abu-abu."

Aku sudah malas kalau Leo sudah meledek aku dengan candaan seperti itu dan juga Leo sangat puas sekali kalau sudah melihat reaksi kesalku semakin aku kesal semakin menjadi. Mau aku tahan kesalnya tapi tetap saja tidak bisa aku sembunyikan.
Hujan diluar masih juga belum reda, aku dan Leo terjebak hujan setelah membeli peralatan sekolah. Semangat sekali ya hahaha sudah mempersiapkan dari sekarang padahal MOPD saja belum.

"MOPD nya bakal nyeremin kayak yang di berita berita gak ya?" Celetuk Leo tiba-tiba.

Aku sih percaya saja pasti sekarang lebih diperhatikan lagi kegiatannya tidak ada lagi perbuatan yang tidak pantas selama masa orientasi. Semoga iya benar begitu.

🦁🦁🦁🦁🦁

Melihat para kakak kelas yang mengenakan seragam putih abu membuat aku semakin tidak sabar ingin segera memakainya juga.

Sedangkan Leo tidak sabar ingin segera memakai seragam putih abu dan jaket Dilannya. Katanya mau cosplay jadi Dilan. Aku Mileanya ya?

"Gue minta ganti motor aja kali ya ke bapak biar samaan kayak Dilan juga."

Semakin aku mengenal Leo semakin heran aku dengan setiap kerandomannya yang tiba-tiba. Sedang diam-diam dan hening fokus pada jalan yang dilalui tidak membicarakan apa-apa dia berbicara seperti itu begitu saja.

"Gak usah banyak mau deh Leo. Ini motor masih baru begini mau ganti lagi. Udah ini aja biar gue bisa pinjem hahaha." jawabku seenaknya ya memang benar sih kalau motornya matic begini aku juga bisa sekalian pinjam kan kalau kebetulan butuh hahaha.

REDAMANCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang