Epilog

69 10 5
                                    

•••••

Awalnya aku merasa senang karena telah menemukan apa yang aku cari, yang aku impikan ada semua pada diri Leo.

Hati dan raga Leo sudah tak bisa aku miliki, sebesar apapun harapan yang aku punya kalau pertemuanku dengan Leo untuk takdir yang lain aku bisa apa? Leo tercipta bukan untukku begitu pula aku yang terlahir bukan untuk menjadi takdirnya.

Awalnya hanya tanya yang selalu utarakan, kenapa harus dipertemukan untuk saling mencintai sejak awal kalau tujuan akhirnya untuk membuka kebenaran yang besar. Baik aku maupun Leo, cinta kami sungguh-sungguh.

Dia yang aku tunggu, dia yang aku cari dan telah aku anggap sebagai seseorang yang Tuhan kirim untuk melengkapiku.

Sejak Leo pergi dari hidupku, hanya sepi dan sunyi yang aku rasa. Hampa terasa sepanjang waktu. Leo pergi tinggalkanku sendiri disini tanpa sempat kisah kami terjalin, padahal cerita tentangku dengan dirinya hampir sampai satu langkah lagi.

Air mata seperti tak ada habisnya terjatuh sejak aku melihat dia terdiam dan pergi selamanya. Ia meninggalkan aku juga cintaku untuknya.

Genggam yang selalu aku damba darinya kini telah menjadi angan. Kini yang mampu aku utarakan hanya sebuah tangis kehilangan.

Mendengarkah kamu Leo setiap malam aku menangisimu sembari meringkuk dalam ketidak terimaanku atas kepergianmu?

Hingga pada akhirnya yang harus dilakukan hanya menerima disertai mengikhlaskan atas kepergiannya yang tak mungkin untuk aku kejar tempatnya karena bagaimana pun juga dia tak akan pernah bisa aku temukan lagi kecuali takdirku memang sudah seharusnya berakhir.

Marva Leo, apa kamu melihat bagaimana aku menolak banyak hati karena aku tidak bisa membuka hati  kepada orang lain selain untuk dirimu. Janu yang tulus dan baik, aku patahkan hatinya dan cinta yang ia berikan kepadaku harus tertolak oleh egoku yang tak pernah mampu aku turunkan.

Berkali-kali Kak Kevin yang selalu membuka dirinya untuk sebuah peluk guna melanjutkan kehidupanku yang baru tanpa dirimu, Leo. Aku tidak tahu bagaimana bisa hatiku tergerak dan terbuka untuknya setelah bertahun-tahun lamanya ia tetap dengan tujuan yang sama demi diriku dan tanpa pernah merasa terbebani oleh kenanganku tentang kamu, Marva Leo yang selalu tertulis di hati.

Apakah Kak Kevin sosok malaikat yang Leo percayakan dan Leo pinta kepada Tuhan agar mengirimkan seseorang untukku. Aku tahu, Leo tak ingin aku merasa sendiri dalam keterpurukan. Jika memang Kak Kevin adalah yang  Leo pilihkan untukku, aku telah menerimanya sepenuh hati dan mencintai sebagaimana aku mencintai Leo tanpa pernah membagi sedikit pun rasa cintaku baik kepada Leo yang telah berlalu dan Kak Kevin yang bersamaku di masa kini.

— Fiona.

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REDAMANCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang