Chapter 12

70 16 58
                                    

•••••


AKU mengecek ulang semua yang perlu aku bawa untuk hari pertama MOPD ini. Dirasa sudah tidak ada yang terlewat, aku memasukan semuanya kedalam tas.

Parfum yang aku baru ingat keberadaannya di dalam tas membuat aku teringat kembali hari itu dimana aku dan Leo menunggu hujan reda di rumahnya. Leo memberikan satu buah parfum miliknya untukku.

Aku iseng menyemprotkan ke pergelangan nadiku, lalu menghirupnya dalam-dalam. Wangi Leo.

Oke... aku harus menyimpannya dengan awet jangan dipakai sering-sering dan sekaligus banyak.

Suara klakson motor dari luar mengejutkanku, aku segera keluar sambil membawa sepatu yang masih baru hehehe. Pakai sepatu baru.

Kak Kevin?

"Septiani telponin kakak, kamu hari pertama MOPD kan? Udah cepet naik aja daripada telat ya kan, lagian kakak ada kelasnya nanti agak siang."

Selalu kak Kevin yang kak Septiani repotkan.

"Tapi Leo bentar lagi mau jemput ak..."

"Telpon aja udah ada kak Kevin yang anterin gituh."

Aku menurut dan segera menelpon Leo sambil mengenakan sepatu, sengaja aku mengaktifkan load speaker agar aku bisa meletakan ponselku sementara tanganku sibuk membuat simpul tali pada sepatu.

"Halo Leo, lo gak usah jemput gue maaf udah bikin heboh dari semalem buat berangkat bareng. Ternyata kak Septiani minta tolong kak Kevin buat anterin gue sekolah."

"Halo Fio. Oh iya iya santai gue masih di rumah ini aduh iya syukur deh kalo ada kak Kevin daripada sama gue telat ya kan. Yaudah see you di sekolah yaa Fio." 

Ah syukurlah kalau Leo belum berangkat menuju kemari aku jadi merasa tidak bersalah kalau begitu.

Aku segera menaiki motor kak Kevin setelah mengenakan helm yang biasa digunakan adiknya, Shinta.

"MOPDnya berapa hari deh?" tanya kak Kevin ketika motor mulai melaju.

"3 harian sih kak Senin sampe Rabu. Hari Kamisnya penutupan sama hiburan terus persiapan acara Pramuka gitu dari Bantara yang nginep di sekolah." jawabku sambil mengingat-ingat.

Kak Kevin mengangguk-angguk.

"Berarti nginepnya dari hari apa? Terus pulangnya kapan?" tanya kak Kevin lagi.

Aku menggaruk kepalaku eh lupa ternyata pakai helm jadi aku menggaruk helm. Tak aku sangka kak Kevin melihat tingkahku dari kaca spion ia tertawa lepas.

"Ngapain garuk helm hei. Fiona ada-ada aja."

Refleks kalau lagi bingung pasti garuk kepala. Ya aku bingung juga karena lupa lagi dan catatannya didalam tas.

"Kalo gak salah sih Hari Jum'at pagi apel dulu sama kakak bantara terus di ruangan dulu pengenalan kali ya. Pulang sebentar jam 13.00 ke sekolah lagi." jawabku agak ragu.

"Oh jadi Jumat malam Sabtu ya?"

Aku mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan kak Kevin.

"Kalo hari Sabtunya menjelajah, jangan lupa berdoa ya. Terus jangan maksain kalo sakit." kak Kevin menasihati aku.

Lagi-lagi aku mengangguk sebagai respon. Kak Kevin melirikku sekilas dari kaca spion dan kini tangannya mengusap pelan lututku.

"Udah SMA aja kamu Fiona. Perasaan baru kemaren kakak liat kamu pas pindahan ke komplek perumahan terus jadi tetangga kakak masih pake baju merah putih rambut dikuncir dua."

REDAMANCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang