Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Lebih tepatnya ditunggu oleh Lee Sooman. Bukan ditunggu yang lain. Apalagi jika bukan makan malam dengan beberapa tamu penting.Sebelum makan malam, Lee Sooman menyambut tamu-tamunya dan mengajak mereka duduk bersama di ruang tamu. Ruang tamu yang besar dengan kursi tambahan, mengingat orang yang ada di sana akan semakin banyak.
Seulgi duduk bersebelahan dengan Jimin. Mereka datang secara bersamaan. Diawali debat kecil, akhirnya Seulgi mengalah. Ia membiarkan Jimin kumpul bersama. Berbeda dengan Yerim. Jun Jihyun, ibu kandungnya begitu bersemangat mendorong Yerim dan Jungkook hadir. Akhirnya, mereka berakhir di ruang tamu milik Lee Sooman. Jihyun duduk diapit Yerim dan Jungkook.
Lain halnya dengan Seulgi dan Yerim yang tak berniat membawa pasangannya ke hadapan Sooman, Lee Sooyoung terlihat bersemangat ingin memperkenalkan Taehyung pada keluarga. Taehyung yang pada dasarnya bukan pengecut, dengan senang hati menerima undangan makan malam tersebut.
"Sudah berkumpul semua. Jadi, sampaikan apa yang ingin kau sampaikan, pa," ucap Joohyun. Ia terlihat bosan. Beruntung, putera semata wayangnya memainkan game, jadi Joohyun bisa sesekali melirik game yang dimainkan oleh Kim kecil itu.
"Tunggu. Ada yang belum datang. Meski papa ragu, tapi papa ingin menunggu."
Yerim mencolek paha Seulgi yang duduk tak jauh darinya. Mata Yerim menyiratkan pertanyaan 'siapa?'. Lalu Seulgi menggelengkan kepala.
Suara pertemuan sepatu yang memiliki hak tinggi dengan lantai terdengar. Menggema di ruangan tersebut karena semua yang ada di sana masih terdiam. Suara itu membuat atensi orang-orang di sana teralihkan. Menatap arah pintu keluar melihat siapa lagi yang datang.
"Maaf saya terlambat."
Roseanne Park.
Dia akhirnya hadir. Setelah bergelut dengan kata hatinya, wanita cantik itu akhirnya memutuskan untuk hadir. Menegakkan bahu dan terlihat tegar.
Sooman berdiri. Ia menghampiri Rose untuk menyambut kedatangannya. "Tidak apa-apa. Kau meluangkan waktu untuk datang kemari, itu sudah membuatku senang. Terimakasih."
"Sepertinya... ini calon menantu kesayangan papa," bisik Seokjin yang bisa didengar oleh Joohyun.
"Ck."
Joohyun mendecak sebal dan Seokjin menyadari jika ia salah bicara.
"Silahkan duduk," Sooman mengarahkan Rose pada sofa yang tersisa. Tepat di sebelah Lee Hoseok.
Sial. Batin Rose.
"Nah, sekarang semua sudah hadir."
"Mas, apa ini acara perjodohan?" Tanya Jihyun tanpa basa-basi.
Taehyung dan Yerim memejamkann mata, menahan rasa malu. Jika ibunya itu mulai bicara, bisa semakin panjang urusan. Belum lagi bicara di hadapan keluarga besar.
Sooman terkekeh. "Lebih tepatnya, aku ingin mengenal siapa yang sedang dekat dengan anak-anakku."
"Tapi aku tidak dekat dengan dia, pa," Hoseo terlihat tidak nyaman.
"Sepertinya ada kesalah pahaman, Tuan Lee. Kami sekarang tidak dekat. Tapi pernah dekat," Rose menjelaskan dengann tenang dan tersenyum. Entah mengapa hati Hoseok terasa seperti dicubit melihatnya.
Sooman tersenyum. "Kalian semua pasti sudah tau keluargaku seperti apa. Aku memiliki lima istri."
"Sisa tiga mas. Aku sudah mantan."
"Mommy," Yerim mendesis kesal.
Taehyung melirik Jihyun dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ups. Aku diam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematic Family {{BangtanVelvet}}
FanfictionBerebut harta milik orang tua bukanlah hal yang tabu lagi di kalangan orang kelas atas. Meski orang tua masih ada, mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang nomor satu dan mendapatkan harta yang paling banyak. Namun, apakah hal tersebut berlaku bagi...