Lee Yerim terbangun paling awal. Hari masih gelap tapi Yerim melirik jamnya sudah memasuki pagi. Bagaimana ini? Kantung kemihnya serasa mau meledak, tapi mengingat rumah itu mengerikan, ia tak berani ke kamar mandi sendirian.
"Kamar mandi?"
"Tidak usah. Aku tidak ingin ke sana."
"Ya sudah. Aku lihat kau banyak minum. Tapi tak apa. Asal jangan membangunkanku nanti."
Yerim menyesalinya. Ajakan Seulgi semalam pasti sangat berguna. Namun dengan rasa percaya diri yang tinggi, ia menolak.
"Matahari belum naik," desis Yerim.
Melihat ke kanan dan ke kiri. Semua masih terlelap. Di seberangnya, para lelaki juga masih tidur. Membangunkan Taehyung? Pria itu pasti tak mau. Lainnya?
Yerim terpaksa. Ia mengendap-endap mendekati Jeon Jungkook yang tidur di paling ujung. Tepat di sebelah Min Yoongi. Tidak tega membangunkannya. Wajah lelah Jungkook terlihat jelas.
"Ssshhh"
Ia tak tahan lagi. Yerim menunduk. Niat hati mendekatkan mulutnya tepat di telinga Jungkook, tetapi lelaki itu malah bergerak. Wajahnya menoleh tepat ke arah Lee Yerim. Yerim terkejut. Ia membeku melihat wajah tampan Jungkook tepat di depan matanya.
"Hah?"
"Eung?"
Jungkook mengernyit. Ia membuka salah satu matanya. Terkejut ketika mendapati Yerim ada di depam wajahnya.
"Ey, Rimrimie?!"
"Ppsstttt," Yerim meletakkan telunjuk di bibirnya.
Jungkook segera duduk. Ia masih berusaha mengumpulkan kesadaran sekaligus merasa penasaran. Kenapa Yerim ada di sana.
"Ada apa rimrimie?"
"Pipis..."
Jungkook mengangguk tanpa berpikir. Ia meraih ponselnya lalu berdiri padahal kesadarannya masih belum terkumpul sepenuhnya.
"Ayo," Jungkook mengulurkan tangannya untuk Yerim.
Yerim menerima uluran tangan tersebut dan menariknya. Benar-benar sudah diujung. Menarik tanpa menoleh pada Jungkook. Berjalan cepat yang membuat Jungkook tersenyum gemas. Melihat Yerim terbirit-birit menuju kamar mandi membuatnya merasa gemas. Kesadarannya yang dipaksa bangun dari alam mimpi telah kembali seratus persen, bahkan lebih.
"Jangan coba-coba mengintip ya," Yerim memperingatkan.
"Iya. Sana masuk daripada ngompol di sini."
"Benar loh! Di dalam remang-remang. Tidak aku tutup ini pintunya..."
"Iya. Aku liat ke arah sana," Jungkook mengarahkan cahaya ponselnya pada dinding yang berada di depan kamar mandi.
"Kalau mengintip, aku sumpahi, mata kamu kelilipan setiap menit."
Jungkook terkekeh. "Iya rimrimie.. sana. Perutnya sakit loh kalau ditunda-tunda," Jungkook segera berbalik.
Yerim akhirnya masuk dengan pintu yang tidak ditutup sempurna. Masih belum terbiasa dengan suasana di rumah tersebut, juga ia terbawa apa yang pernah ditonton. Rumah lama, besar dengan gaya kuno pasti memiliki penghuni.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Jungkook menoleh. Ternyata Rose. Wanita cantik itu sudah bangun.
"Menunggu princess..."
Jawaban singkat dari Jeon Jungkook membuat hati Rose menjerit iri. Kapan ia akan mendapatkan perlakuan manis seperti itu? Bisa kita lihat, anak-anak keluarga Lee mendapatkan sosok yang mencintai mereka dengan setulus hati. Lee Joohyun beruntung mendapatkan Kim Seokjin. Begitu juga Lee Seungwan yang bersuami Min Yoongi. Hal yang sama juga didapat Lee Sooyoung. Meski masih berstatus kekasih, Kim Taehyung cukup perhatian. Ada juga Lee Seulgi yang memiliko gaya berpacaran yang unik dengan Park Jimin, dan terakhir si bungsu Lee Yerim yang mendapatkan perhatian penuh dari Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematic Family {{BangtanVelvet}}
FanfictionBerebut harta milik orang tua bukanlah hal yang tabu lagi di kalangan orang kelas atas. Meski orang tua masih ada, mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang nomor satu dan mendapatkan harta yang paling banyak. Namun, apakah hal tersebut berlaku bagi...