20

407 57 15
                                    

Jungkook dan Yerim saling terdiam dibalik sebuah pohon besar. Tangan Jungkook tak henti-hentinya mengusap tangan Yerim. Menenangkan gadis yang terlihat cukup terkejut.

"Rimrimie... Kita buang saja ini ya?"

Yerim melirik benda berwarna hitam di tangan Jungkook.

"Ja-jangan. Ini... Jangan dibuang. Siapa tau kita membutuhkannya."

"Kau yakin?"

Yerim mengangguk. Tapi tangannya masih gemetar.

"Lingkaran ini semakin menakutkan..."

Tiba-tiba keduanya dikejutkan oleh kehadiran Lee Seulgi dan Park Jimin. Wajah Seulgi memancarkan ekspresi yang tak bisa dibaca. Ekspresi yang membuat siapapun yang melihatnya akan merasa takut.

"Lee Seulgi?" Gumam Yerim.

"Kemarikan benda itu."

Jungkook menggenggam erat benda hitam ditangannya. Ia ragu-ragu. Apakah menyerahkan pada Seulgi adalah keputusan yang tepat?

"Kemarikan!!! Aku sudah dengar semuanya! Kalau kalian tidak ingin dianggap bersekongkol, kemarikan!" Gertak Seulgi.

Jungkook akhirnya menyerahkan benda di tangannya pada Seulgi. Lalu setelah itu ia menenangkan Yerim.

"Semua harus tau, Rimrimie," bisik Jungkook.

Yerim mengangguk.

"Kau yakin Seul?" Tanya Jimin.

"Kesempatanku akhirnya datang. Semua harus tau, Jim."

Setelah itu Seulgi berlari. Ia berniat kembali ke rumah. Berharap semua segera berkumpul.

*

Semua orang berkumpul dalam keadaan yang cukup menengangkan. Tak ada yang tau kenapa mereka semua dikumpulkan di sana. Yang tau alasannya adalah Lee Seulgi, Lee Joohyun, Lee Yerim dan Jeon Jungkook. Oh, jangan lupakan pria Park yang selalu setia di dekat Seulgi. Dia juga tau maksud mereka semua dikumpulkan di sana.

Sebelum ada semua orang, Seulgi yang lebih dulu tiba segera masuk ke kamar. Ia menunggu Joohyun di sana sementara Jimin, Jungkook dan Yerim duduk di sofa yang ada di ruang keluarga. Begitu Joohyun datang, Seulgi mengatakan semua yang ia tau termasuk barang yang ia jadikan bukti. Amarah Joohyun memuncak. Hingga, di sinilah mereka sekarang.

"Bukankah aku harus menyiapkan makan malam? Kenapa ada di sini?" Tanya Yoongi heran.

"Ini lebih penting dari sekedar mengisi perut yang kosong," sahut Joohyun. Matanya beralih menatap tajam ke arah Seungwan.

Joohyun meminta Hoseok yang duduk tak jauh dari Seungwan untuk memeriksa tas itu. Seungwan sedikit memberontak karena diperlakukan tidak baik oleh saudara-saudaranya sendiri.

"Joohyun, hentikan. Apa yang kau lakukan pada istriku?!" Kesal Min Yoongi.

"Duduk dan diam kalau kau ingin tau."

Tarik menarik antara Hoseok dan Seungwan membuat tas yang tidak tertutup sempurna itu akhirnya terbuka dan isinya tumpah. Seungwan terkejut. Hoseok tidak begitu terkejut namun ia penasaran dengan sebuah plastik warna putih. Mengambil barang tersebut dan berniat membukanya.

"Jangan!"

"Kenapa kau takut? Kalau kau tidak salah, jangan takut. Biarkan aku memeriksanya," Hoseok merasa jengah dengan penolakan yang Seungwan beri.

Srek

Mata Hoseok membulat sempurna. Ia menatap Joohyun karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Bungkusan yang sama dengan apa yang pernah ia saksikan dulu.

Problematic Family {{BangtanVelvet}}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang