10

606 67 8
                                    

Maaf lahir dan batin buat teman-teman dunia oren semuanya... Maaf ya sempet ngilang karena di RL lagi sibuk >,<
(((Ssok sibuk😂😂)))

Tapi InsyaAllah mulai minggu ini sudah bisa aktif lagi di sini... Maaf ya atas molornya cerita ini ~~~

yuk kali ini bertemu dengan Yerim, Rose, Sooyoung dan Seulgi... selamat membaca ^,^

*

*

*

Yerim menuruni tangga. Ia akan berangkat bekerja menuju kantor penyiaran. Meski belum mulai mengudara, ia sudah diminta untuk ke kantor. Mempelajari hal-hal apa yang akan ia bawakan di radio nanti. Selain itu, ia juga diminta mencari topik yang menarik untuk dibahas. Entahlah, ia salah mengira. Awalnya ia berpikir hanya akan menyiarkan tanpa perlu repot-repot melakukan hal semacam ini. Tapi perkiraannya salah saat Seungwan mengetuk pintu kamarnya di pagi buta. Mengajak untuk berangkat ke kantor bersama.

"Kenapa wanita itu sok manis begitu. Ingin sekali ku jahit bibirnya agar tidak mengeluarkan kalimat-kalimat menjijikkan," Yerim bergidik ngeri. Ia bergumam sepanjang menuruni tangga.

"Apa perlu aku belikan jarum dan benang?"

"Hah?!" Yerim menoleh. Ada Lee Hoseok berdiri di satu anak tangga lebih tinggi dari anak tangga yang Yerim pijak. Pria itu menatap Yerim tanpa minat. Benar-benar mengerikan.

"Kau kesal pada Seungwan kan?"

"K-kau.. eh kakak tau?" Yerim menekan suaranya agar tidak ada yang mendengar.

"Aku dan kak Joohyun begitu kesal dengan sikapnya. Jahit saja. Aku belikan jarum dan benang. Lalu, kau yang menjahit."

Sial. Pria itu tak menyapanya sejak ia hadir. Tapi sekali berbincang malah membicarakan jahit-menjahit. Psycho!

"Oh, tidak kak. Aku tadi hanya kesal sesaat. Sekarang, aku sudah bahagia lagi. Aku pergi. bye!"

Yerim bergegas berlari menuruni beberapa anak tangga terakhir. Ia harus segera menjauh dari Hoseok. Auranya benar-benar suram. Yerim tak habis pikir. Lee Sooman auranya tak segelap itu. kenapa anaknya bisa demikian? Apa karena gen Song YoonA terlalu kuat? Ah entahlah.

"Rimrimie!"

"Oh sh*t," umpat Yerim tertahan ketika ia berniat berjalan menuju pintu gerbang. Menghindari Seungwan yang sudah menunggunya di garasi. Belum sampai pintu gerbang, Yerim sudah harus kembali menenangkan perutnya yang bergejolak karena bertemu dengan si menyebalkan.

"Kutu! Tak bisakah kau tak muncul secara tiba-tiba begitu? Kau bisa membuat jantungku lepas, dasar gila!"

Jungkook hanya memberikan cengiran atas apa yang Yerim keluarkan.

"Aku akan menangkap jantungmu dan memberikannya padamu. Aku ingin kau tetap berdebar saat melihatku."

"Dasar gila. Sana minggir!"

"Aku kemari karena menjemputmu. Bagaimana bisa kau memintaku minggir?"

"Aku tak butuh jemputan. Sana. Lagipula, kau ini reporter. Kenapa tak memburu berita huh? Aku dengar kak Namjoon sedang di perbatasan. Sedang ada peresmian jembatan baru. Kenapa kau ke sana? Kau tak meliput berita dengan kak Namjoon? Cih... reporter macam apa kau ini."

"Sudah?"

"huh!"

"Pertama. Aku memang pemburu berita. Tapi aku lebih suka memburu Rimrimie. Kedua. Reporter tetap punya tugas masing-masing. Kebetulan kak Namjoon sedang bertugas dengan yang lain. Aku ada tugas nanti siang. Ketiga. Aku dengar kau mulai bekerja. Jadi, aku menjemputmu. Kita searah."

Problematic Family {{BangtanVelvet}}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang