Bagian Kedua puluh-sembilan :: Tips Langgeng

124 41 18
                                    

Sebelum baca disarankan untuk setel lagu di atas. Asli, feel-nya dapat banget.

Rizky Febian - Hargai Cinta

⏺️⏺️⏺️⏺️⏺️

Dua hari yang lalu anak kelas dua belas di SMA Tunas Bangsa melaksanakan tryout pertamanya di sekolah. Hari ini ialah hari yang ditunggu-tunggu oleh mereka. Yaitu diumumkannya hasil nilai tryout.

Mungkin sebagian dari mereka, anak kelas 12 yang mendapatkan nilai tryout jelek merasa malu karena nilai mereka yang jelek bisa terlihat oleh semua orang. Kepala sekolah yang mengumumkan hasil tryout itu di papan mading sekolah.

Ada alasan kenapa kepala sekolah melakukan itu. Justru dengan cara seperti itulah membuat anak kelas 12 melihat hasil nilai tryout nya jelek jadi pembelajaran ke depannya untuk bangkit dan berusaha keras untuk mendapatkan nilai bagus.

Salah seorang siswi yang memiliki nama lengkap Kania Alisyah Putri ikut berkerumun dengan anak kelas 12 yang sedang melihat hasil ujian mereka di papan mading sekolah. Karena tinggi tubuhnya yang tidak terlalu tinggi maka kedua kakinya berjinjit saat melihat ke arah papan mading sekolah.

Dengan begitu teliti sorot matanya mencari nama seseorang di beberapa lembaran kertas hasil tryout mulai dari kertas satu sampai kertas yang keempat, hasil tryout anak kelas 12 bukan hanya satu lembar saja yang di tempel di papan mading sekolah. Alhasil nama yang dicari Kania temukan. Azka Zaidan Naruna.

"Nilai Bahasa Indonesia 50, Bahasa Inggris 60, Matematika peminatan 30, Fisika 25."

Kedua alis Kania mengerut usai melihat hasil tryout milik kakak kelasnya di papan mading sekolah yang begitu mengejutkan dan tak lama kemudian gadis itu pergi dari tempat itu.

Hasil nilai tryout Azka menjadi beban pikiran untuk Kania. Pikiran itu selalu saja menghantuinya, bahkan kini saat dia sedang berjalan di koridor sekolah.

Seharian penuh gadis itu mendadak jadi rajin menulis. Kania rela menghabiskan waktu istirahat pertama dan keduanya hanya untuk menulis rangkuman materi yang berupa rumus matematika dan rumus fisika. Bahkan sebagian jam tidurnya pun dia pergunakan untuk melanjutkan kembali menuliskan catatan yang belum ia selesaikan sampai akhirnya selesai.

Jam di dinding menunjukkan pukul dua dini hari, Kania tampak menidurkan kepalanya di atas kedua tangannya yang dilipat di atas meja belajar dengan mata terpejam. Tangan kanannya pun sedang memegang bolpoin.

Hari pun berganti. Sesudahnya Kania menitipkan dagangan kue milik ibunya di kantin sekolah Kania langsung bergegas dengan cepat menemui kakak kelasnya di kelas.

"Kak Azka," panggil Kania dengan berteriak dari depan pintu kelas. Ia melihat kakak kelasnya itu sedang berbincang-bincang dengan teman-teman di dalam kelas.

"Kenapa?" Azka bertanya saat berdiri di hadapan Kania.

Kania agak gugup saat menyodori buku tulis miliknya kepada Azka. "Ini buat Kak Azka. Semoga bisa membantu ya, Kak."

"Maksudnya apa nih?" tanya Azka kebingungan.

"Ini isinya tuh rangkuman materi yang udah aku tulis buat kakak," jelas Kania membeberkan, "soalnya kemarin aku sedih saat melihat hasil nilai tryout kakak minggu kemarin."

AZKA SEGERA TERBIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang