Selamat Malam Minggu buat kalian yang di rumah aja.
Bagaimana kabar kalian?
Walaupun kalian di rumah aja, kalian justru menjadi warga negara yang baik karena sudah mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah.
Dahulukan untuk vote sebelum membaca 🙂
Sesuai judul, apapun endingnya kalian terima ya🙏😁
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━"Ibu saya kenapa, Sus?" potong Azka.
"Tadi sore saya menemukan ibunya mas sudah tergeletak di kamar mandi dan sekarang kondisi ibu Tika masih dalam pemeriksaan dokter."
"Innalilahi," ucap Azka secara spontan.
"Yasudah kalau begitu saya tutup teleponnya," ucap si perawat memecahkan keheningan.
"Makasih ya, Sus, untuk informasinya. Saya akan segera ke sana."
"Oh iya sama-sama Mas Azka. Kalau begitu saya akhiri teleponnya."
"Sip." Telepon terputus. Azka keluar dari apartemennya, menunggangi sepeda motor, dan bergegas mengunjungi ibunya di rumah sakit jiwa.
****
Begitu menarik gagang pintu dan membukanya seorang laki-laki yang tidak sabaran itu langsung bergegas masuk ke dalam ruangan dan melihat ibunya sedang terbaring di atas ranjang dengan kedua mata yang tertutup. Di samping Azka, ada seorang perawat yang sedari tadi menjaga ibunya Azka.
"Syukurlah kalau Mas Azka datang ke sini," ucap si perawat.
"Gimana sama keadaan ibu saya?" tanya Azka.
"Gak ada yang perlu dikhawatirkan, Mas, kata dokter Ibu Tika hanya pingsan."
Azka mengirup napas lega. "Alhamdulillah."
"Kalau begitu saya pergi dulu ya mas Azka ada pekerjaan yang harus saya lakukan."
"Oke, Sus," sahut Azka.
Ketika hendak berjalan ke arah pintu keluar si perawat tidak sengaja menabrak bahu Azka yang mengakibatkan keseimbangan tubuhnya goyah. Untung saja dengan sigap Azka menahan tubuh perawat tersebut dengan kedua tangannya. Mengakibatkan si perawat jatuh ke pelukan Azka. Kedua mata mereka saling bertemu dalam satu garis orbit.
Bagi Azka kejadian ini dianggap biasa saja. Meskipun kejadian ini bisa dibilang seperti adegan dalam drama. Namun sebaliknya bagi si perawat itu. Diam-diam si perawat sudah lama menaruh hati pada Azka. Itulah kenapa si perawat itu lebih sering menjaga ibunya Azka dibanding mengurusi pasien lain, karena bagi perawat itu Tika adalah pasien spesial.
Mungkin kalian kira usia si perawat itu berbeda jauh dengan umur Azka. Tapi sebenarnya umur si perawat selisih dua tahun lebih tua dari umur Azka. Sehingga keduanya bisa dikatakan kakak adik.
Selain perbedaan umur ada pula perbedaan yang mencolok untuk dipandang. Yakni dari segi wajah, wajahnya Nina terlihat lebih dewasa sesuai dengan umurnya daripada Azka yang masih terlihat muda meskipun badannya bisa dikatakan seperti orang dewasa. Nina adalah nama perawat itu. Tapi perlu kalian ingat kembali, bahwa cinta tidak memandang umur.
"Maaf, Mas Azka." Dengan gugup Nina mendirikan tubuhnya dengan tegak.
"Saya juga minta, Nina."
"Eh maksud saya suster." ralat Azka.
Nina terkekeh geli. "Panggil nama juga gak papa, Mas."
"Oke."
Nina keluar ruangan menyisakan dua orang. Azka meletakkan kursi yang di dekatkan ke tempat tidur ibunya, menghempaskan bokongnya di sana, dan lambat laun pria itu memejamkan mata dan ketiduran.
![](https://img.wattpad.com/cover/184281837-288-k25348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA SEGERA TERBIT!
Novela JuvenilUTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA! MASIH LENGKAP UNTUK DI BACA❗ Seorang laki-laki biasa yang merupakan bagian dari anggota futsal di SMA Tunas Bangsa bisa menaklukkan hati seorang perempuan yang terkenal tegas dan galak di sekolahnya. Seka...