Bagian Ke-tujuh belas :: Babak Semi Final

482 69 1
                                    

Siapa nih yang udah lama nunggu cerita Azka The Series update?

Gimana kabarnya teman-teman? Semoga kalian dalam keadaan baik dan selalu sehat ya. Amin.

Alhamdulillah ya Azka The Series udah update lagi menemani kegabutan kalian😂👍

Jangan lupa tekan bintang biar aku semangat nulisnya! 🌟

Dan jangan lupa buat share cerita ini ke temen-temen kalian, saudara kalian, dan seluruh sosial media yang kalian punya.

Selamat membaca!🙂

⏺️⏺️⏺️⏺️

Karena diskors oleh sekolah Galih terpaksa mendiami rumahnya selama tiga hari. Seharusnya satu Minggu. Tapi karena Galih merupakan cucu dari pemilik yayasan toh apa boleh buat?

Tak ada yang bisa dilakukannya di sana selain bengong. Kini pria itu sedang merebahkan tubuhnya di sebuah sofa yang menghadap ke arah kolam renang.

"Sonya Camelia."

Galih membayangkan pemilik nama tersebut. Yakni perempuan yang pernah bergulat dengannya kemarin dengan posisinya yang sekarang Galih sedang melipat kedua tangannya yang diletakkan di belakang kepala sambil menatap langit-langit atap yang bernuansa putih.

"Kurang asem! Kenapa gua segala mikirin dia sih?!"

Galih membangunkan badannya dengan tegak dan kemudian berkata lagi, "Jadi haus."

Ia pun beranjak dari sofa dan pergi ke dapur untuk mengambil minuman. Seseorang berkata kepada Galih saat Galih sedang meneguk minumannya sambil bersandar di meja makan.

"Kamu gak sekolah lagi pasti gara-gara di skor kan?"

Galih menoleh ke kanan mengamati kehadiran seorang perempuan yang mengenakan kemeja serta rok yang berukuran sepaha. Dia merupakan satu-satunya saudara Galih. Namanya Dewi. Anak pertama. Dan Galih merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

"Tanpa gue jawab, udah pasti lu tahu," ujar Galih dengan enteng.

"Kapan si lu mau berubah, Lih?" Perempuan yang mengenakan seragam kantor berjalan mendekati Galih. "Wali kelas lu tadi telepon gue kalau nilai lu semester ini anjlok."

"Sutttt ..." Galih sontak memotong perkataan kakaknya. "Kak Dewi jangan bawel deh!"

"Pusing gue lama-lama ngurusin lu sumpah! Kalau bukan karena mamah sama papah males gue jagain lu." decak Dewi sambil berkacak pinggang.

Dengan cuek Galih meletakkan sebuah gelas kosong ke atas meja. "Siapa suruh lo mau jagain gue, Kak! Gue kan udah gede bisa jaga diri." sahut Galih seenak jidat.

"Lo mana bisa jaga diri. Bikin gara-gara mulu kerjaannya bikin orang pusing pula! Makan hati terus gue sama lo." cibir Dewi secara terus terang.

"Lu udah pulang kerja, Kak?" Galih mengalihkan topik pembicaraan.

"Belum."

"Terus lu ngapain ada di sini?" tanya Galih lagi.

"Mau ngambil berkas. Lupa gue bawa soalnya."

AZKA SEGERA TERBIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang