Bagian Ke-tigapuluh Enam :: Cerita Dongeng

104 42 0
                                    

DI WAJIBKAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF!

Quote:

Manusia gak akan bisa bertahan bila hidup sendirian. Maka dari itu, hargailah keberadaan orang-orang disekeliling kalian dan terus berbuat baik sama mereka. Meskipun perbuatan kalian kadang di balas tidak setimpal.

Note:

Siapin mental sebelum baca, banyak adegan uwu soalnya.

⏺️⏺️⏺️⏺️

"Azka boleh kan, Mah, Pah, sarapan bareng sama kita?"

Kalau semisal tidak ada Dinda ataupun Fera di meja makan sudah pasti Bayu tidak akan mengizinkan laki-laki itu ada di sini. Jangankan hadir di meja makan, menginjakkan kakinya selangkah pun di rumahnya pun beliau tidak sudi.

Wanita paruh baya yang duduk di sebelah Bayu menganggukkan kepala, mengiyakan perkataan anaknya sedangkan Bayu berceloteh, "Tentu boleh dong. Malah tambah seru kalau banyak orang."

Mendengar pujian itu seketika membuat Dinda bergumam. "Bukannya, Om Bayu, gak suka sama Azka? Kenapa sekarang dia jadi baik sama Azka? Apa jangan-jangan ini cuma sandiwara?"

Orang yang menguping pembicaraan Bayu dengan Leni semalam ialah Dinda. Sahabatnya Sonya. Jadi, wajar saja jika Dinda bisa berpikir seperti itu tentang ayahnya Sonya.

Azka tersenyum seringai, membalas perkataan ayahnya Sonya. "Makasih banyak, Om, udah mau terima saya di sini."

"Santai aja," balas Bayu.

"Kamu beneran udah sembuh?" Sonya berbicara pada Azka sembari menyendok nasi ke sebuah piring putih untuk Azka.

Azka tersenyum. "Kalau aku belum sembuh gak mungkin kan aku bisa ada di sini?"

"Jangan bohong ya sama aku," ketus Sonya, "aku paling benci loh kalau dibohongi."

Tangan kanan Azka terangkat, mengusap pucuk kepala Sonya dengan penuh kasih sayang. "Aku akan berusaha untuk selalu berkata jujur sama kamu."

"Kalau lagi makan tuh jangan pada ngobrol!" tegur Bayu.

Obrolan mereka berhenti.

Sonya menyahut perkataan Bayu. "Iya, Pah, maafin Sonya, Sonya salah."

Kegiatan sarapan mereka pun selesai. Sudah menjadi kewajiban setelah makan Sonya langsung membereskan semua makanan yang berada di atas meja makan dengan memindahkannya ke dapur.

Dibantu dengan Dinda dan Fera. Mereka berdua membantu Sonya membersihkan peralatan makan yang kotor di westafel. Dinda yang membersihkan peralatan yang kotor dengan sabun setelah itu Fera yang membilasnya dengan air bersih.

Dengan begitu pekerjaan Sonya menjadi ringan dikarenakan Dinda dan Fera.

Sementara itu, tanpa diketahui oleh siapa-siapa Bayu mengajak Azka ke suatu tempat. Masih berada di dalam lingkungan rumahnya yang megah. Dimana tempat tersebut sepi tak ada siapa-siapa selain adanya mereka berdua di sana.

"Om, mau ngomong penting apa sama saya?" Azka bertanya pada Bayu saat langkah mereka berhenti di sudut ruangan.

Bayu berjalan mendekat, menatap Azka dengan tatapan serius. "Saya peringatkan sama kamu untuk segera putusin hubungan kamu dengan anak saya. Karena Sonya udah saya jodohkan dengan Galih. "

"Maaf kalau saya lancang. Tapi emangnya Sonya cinta sama Galih?"

Bayu membalas, "Masalah cinta akan datang dengan sendirinya. Asal kamu bisa jauhi anak saya!"

AZKA SEGERA TERBIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang