Sepulang dari sekolahnya Sonya langsung meletakkan tasnya ke dalam kamar, mengganti baju, mandi, dan setelah itu baru menemui ibunya di ruang dapur. Karena beberapa menit yang lalu ibunya menyuruh Sonya untuk makan siang.
Ketika sampai di dapur Ia mendapati sosok ibunya sedang menata beberapa makanan yang tersaji di meja makan.
Sonya mendaratkan bokongnya di salah satu kursi yang mengelilingi meja makan.
"Mah, nanti malam aku mau pergi sama temen-temen aku ke keluar, mau ngerjain tugas bareng-bareng. Boleh nggak?"
Leni memberikan sepiring nasi kepada anaknya. Menyahut. "Kenapa kamu gak ajak temen-temen kamu buat ngerjain di rumah?"
"Sonya sekalian mau cari angin segar mah di luar. Bosan kalau belajar di rumah terus. UMM .... Boleh kan, Mah?"
"Iya boleh kok, Sayang. Asalkan jangan malem-malem pulangnya."
"Enggak malem-malem kok pulangnya," ujar Sonya. "Jam sembilan udah di rumah."
"Sama siapa aja emang kamu perginya?" tanya ibunya.
Sonya menjawab," Biasa. Dinda sama Fera."
*****
"Assalamualaikum, Sonya."
Leni yang sedang duduk di ruang tamu itu bergegas mendekati pintu saat mendengar suara seseorang yang memanggil nama anaknya berkali-kali di depan rumah. Mereka adalah Dinda, dan Fera.
"Waalaikumsalam," jawab ibunya Sonya selepas membukakan pintu utama.
Fera tersenyum menyeringai dan berkata sambil menganggukkan kepalanya. "Malem, Tante."
"Tumben, otak kalian nggak lagi ke geser kan?" tanya Leni.
Fera menggelengkan kepalanya. "Enggak, Tante."
Dinda bertanya, "Sonya nya ada di rumah nggak, Tan?"
"Iya ada kok di rumah. Kalian berdua langsung masuk aja yuk!" ajak ibunya Sonya.
Dinda dan Fera pun masuk ke dalam rumahnya Sonya yang sangat besar, mengikuti langkah perempuan paruh baya dibelakangnya.
"Emangnya kalian pada mau pergi kemana sih?" tanya Leni.
Fera menjawab, "Biasa, Tante. Mau pergi ke kafe deket komplek."
"Emang dasar anak muda jaman sekarang hobinya kalau gak belanja ya nongkrong," cibir Ibunya Sonya.
"Engga kok, Tante, kita mau belajar kelompok di kafe," sahut Dinda.
Leni berujar, "Ah, kalian berdua alasan aja. Dikira saya nggak pernah muda."
Sambil membaca sebuah majalah yang diambil oleh wanita paruh baya dari atas meja kaca perempuan paruh baya itu berseru. "Gih kalian aja yang panggil! Palingan ada di dalam kamarnya."
Mereka pun beranjak dari tempat duduknya di sofa dan berlari menaiki beberapa anak tangga menuju ke lantai dua. Sampai tiba di dalam kamarnya Sonya mereka tidak menemukan sang pemilik kamar. Dinda, dan Fera pun saling bertukar pandangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/184281837-288-k25348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA SEGERA TERBIT!
Novela JuvenilUTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA! MASIH LENGKAP UNTUK DI BACA❗ Seorang laki-laki biasa yang merupakan bagian dari anggota futsal di SMA Tunas Bangsa bisa menaklukkan hati seorang perempuan yang terkenal tegas dan galak di sekolahnya. Seka...