Prolog

122K 7.7K 349
                                    

Halo semua^^!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semua^^!!!

Thanks udah mampir dan baca cerita ini!

Author cuman mau bilang kalau konfiik 'GANEETA' lumayan menguras emosi jadi bacanya pelan-pelan yah!!!

_________________________________________

***

PLAK!!!

"DASAR ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG" Maki pria paru baya yang baru saja menampar putri kandungnya sendiri.

"Kenapa hiks kenapa selalu aku yang papi salahin?" tangis gadis itu.

Gadis yang baru saja ditampar itu bernama Radela Adoria Fincent, putri ketiga dari seorang pengusaha ternama bernama Abratama Fincent.

Radela memiliki dua kakak kembar yang bernama Galenka Akratama Fincent dan Ganeeta Avyanna Fincent. Tapi ketika kecil orangtuanya berpisah, dan sang ibu hanya bisa membawa kakak perempuannya yang entah kini ada dimana.

Radela dan abangnya tinggal bersama sang ayah. Awalnya semuanya baik-baik saja baginya, tapi semua berubah semenjak ayahnya menikah lagi. Sang ayah menikah dengan seorang janda yang memiliki satu anak gadis seumuran dengan dirinya, gadis itu bernama Dalisha Cantika atau biasa dipanggil Lisa. Tapi beberapa tahun setelah menikah, ibu tirinya itu harus merenggang nyawa ketika melahirkan adiknya yang bernama Garana Aditama Fincent. Jadilah sekarang Dela tinggal bersama ayah, abang, Lisa dan Gara.

Setelah kepergian ibu tirinya itu, entah mengapa Dela merasa aneh dengan sikap Lisa, gadis itu seolah ingin merebut segalanya darinya. Bermodalkan wajah polos dan air mata yang selalu ia umbar, Gadis itu merebut perhatian ayah,abang bahkan pria yang ia cintai, dia Nauzan Bagaskara.

Dela merasa sedih, marah, dan kecewa pada semua orang ia sayangi. Setelah harus kehilangan ibu dan kakak perempuannya, dirinya kembali harus merasakan banyak kehilangan lainnya. Karena itu Dela membenci Lisa. Dia benci ketika gadis itu tertawa bersama Ayah dan abangnya, dia benci ketika gadis itu bertingkah seolah-olah dirinya adalah putri keluarga Fincent.

Semua orang selalu menyalahkannya dan lebih membela Lisa jika dia dan gadis itu berseteru. Seperti saat ini, sang ayah bahkan tega menamparnya tanpa mau mendengarkan penjelasan darinya.

"U-udah pi, a-aku hiks yang salah." Ujar Lisa yang menangis dipelukan Galen.

"Udah Lisa, lo gak usah belain anak kurang ajar itu. Biarin aja dia." sinis Galen menatap tajam pada Dela.

"Kamu lihat itu Dela?! bahkan setelah kamu menyakiti Lisa, dia tetap membela kamu" hardik sang ayah.

Dela tertawa miris dengan air mata mengucur dan berkata tajam "Dela gak butuh dibelain sama cewek munafik kayak dia"

"RADELA!!!" murka sang Ayah.

"APA HAH?" teriak Dela tak kalah keras membuat semua orang melotot kaget karenanya.

Teman-teman abangnya bahkan dibuat terpana dengan tingkahnya yang berani balas meneriaki ayahnya.

"KENAPA HEM? PAPI MAU TAMPAR DELA LAGI? TAMPAR PI, TAMPAR DELA SEPUAS PAPI!? ARGGGHHHH!!" Dela kembali berteriak histeris.

"Kenapa mami gak bawa Dela juga hiks, kenapa semua orang selalu ninggalin Dela hiks. Kenapa pi? Kenapa papi dan abang gak pernah percaya ama Dela hem? Dela gak salah pi, Dela gak pernah dorong cewek sialan itu dari tangga. Bukan Dela hiks." Isak gadis itu membuat semua orang terdiam menatapnya.

"Kalo bukan lo sapa lagi? Udah jelas-jelas lo yang selama ini selalu coba nyakitin Lisa" pungkas tajam Nauzan.

"Aku emang selalu jahat dimata kamu kan?" Dela menatap sendu pria yang ia cintai itu.

Dela melangkah maju kemudian dengan cepat menjambak rambut lisa yang berada dipelukan abangnya itu.

"Akh"

"DELA"

"BANGSAT LO!" Galen mendorong keras Dela hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"MATI!MATI!MATI! KENAPA LO GAK MATI AJA SIH BANGSAT" umpat Galen keras sambil mencekik Dela, membuat semua orang melihatnya kaget karena bertindak sekasar itu pada seorang gadis, terlebih itu adalah adiknya sendiri.

"GALENKA!" teriak sang ayah menegur kelakuan kasar putranya itu.

"Galen, udah!" tegur salah satu temannya sambil menariknya menjauh dari Dela.

"Uhuk u-huk Mati? Kakak uhuk mau aku mati?" Dela kembali tertawa miris kemudian menganggukan kepalanya.
"Permintaan dikabulkan" lanjutnya kemudian berdiri dan lari keluar rumah.

"RADELA!"

Dela menghiraukan panggilan sang ayah dan langsung memasuki mobilnya kemudian menjalankannya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Mami, kak Neta, kalian dimana hiks? Dela rindu hiks! Tolong bawa Dela juga, papi dan abang udah jahat ke Dela hiks" Dela menyetir dalan tangisnya.

"Seenggaknya tolong temui Dela sebelum Dela gak ada hiks, abang pengen Dela mati, padahal Dela pengen terus bareng abang. Kenapa hiks kenapa gak ada yang mau ngertiin Dela"

Dari arah berlawanan truk besar yang seperti kehilangan kendali itu melaju dengan cepat ke arah mobil Dela.
Dela yang melihatnya pun melotot kaget dan refleks membanting stir hingga menabrak pembatas jalan.

BRAK!!!

Mobil Dela terus berputar dan beberapa kali menabrak pembatas jalan. Dela berusaha menginjak rem untuk menghentikan mobilnya tapi kesialannya memang luar biasa karena rem mobilnya blong.

"Tuhan! Tolong percepat saja, aku ikhlas....." Dela menutup mata pasrah.

Mobil itu masih terus berputar hingga kemudian menabrak pohon besar yang berada dipinggir jalan dan berguling beberapa kali kemudian berhenti.

Gadis yang mengemudikannya sudah bersimbah darah dengan luka diseluruh tubuh dan dalam keadaan tak sadar.

"Tolong! Ada kecelakaan"

"Tolong!"

"Telpon ambulance segera!"

Warga sekitar mulai berteriak panik melihat kejadian naas yang baru saja terjadi itu.


***

Disisi lain...

(Bandara soekarno - Hatta)

Seorang gadis cantik melangkah sambil menarik kopernya. Menghentikan langkahnya, kemudian membuka kacamata hitam yang
bertengger dihidung mancungnya.

"I'am back Jakarta!!! " gadis itu tersenyum sejenak kemudian kembali melangkahkan kakinya...

.
.
.
________
TBC

GANEETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang