Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo beb!!!
Sebelum baca ayo vote dulu! ^^
_________________________________________
***
Suara peluit panjang kembali terdengar, pertanda bahwa pertandingan hari telah selesai, dan akan dilanjutkan besok.
Para penonton yang berada di atas tribun mulai berdiri, ada yang bergerak keluar dari gedung, dan ada pula yang menghampiri tim basket dukungan mereka, terutama para gadi-gadis yang berjalan dengan semangat menunju para pemain basket sambil membawa sebotol air mineral ditangan mereka.
Tiara dan kedua temannya pun tak mau ketinggalan dan bergegas berjalan ke arah Tristan dan teman-temannya.
"Capek banget anjir!" Rian mulai mengeluh sambil menyeka keringatnya dengan sebuah handuk kecil.
"Capek apa lo?" Ilo menoleh menatap Rian dengan tatapan mencibir. "Perasaan yang cetak poin paling banyak si Tristan ama Rangi deh, gue gak pernah tuh lihat lo cetak poin"
Rian langsung melotot tak terima. "Enak aja lo! Gue juga cetak poin yah!"
"Cuma dua kali aja bangga" Argi ikut bersuara dan mengejek Rian.
Wajah Rian semakin terlihat kesal. "Ini semua gara-gara lo yah bos!" ucapnya menunjuk Tristan.
"Kok Tristan?" Ucap Regis bingung.
"Emang gara-gara si bos lah, mentang-mentang ada Neta yang nonton jadinya dia mainnya sok jago banget cih, caper tuh caper!" Ucap Rian dengan dongkol, kemudian menoleh pada Rangi. "Ini juga si Rangi malah ikut-ikutan ck, gue kan jadi gak punya kesempatan buat tepe-tepe ke cewek ckck.."
Ilo yang mendengar ucapan Rian langsung mengangguk setuju."Bener tuh! Emang nih duo es lilin rese banget!"
"Iri? Bilang bos!" Ucap Argi kemudian tertawa lepas bersama Regis. Keduanya sangat senang melihat wajah kesal Rian dan Ilo. Sementara Tristan dan Rangi hanya diam tak menanggapi karena sibuk melihat sekeliling untuk mencari sosok Neta.
"Tristan..."
Tiara berteriak memanggil Tristan sambil berlari kecil ke arahnya.
Tristan dkk yang mendengar suara Tiara pun sontak menoleh dan menatapnya.
"Hai!" Tiara menyapa Tristan dengan senyum manisnya.
Tristan hanya menatap Tiara dengan datar dan tanpa minat sama sekali, sementara Rangi dkk hanya diam. Mereka semua kenal dengan Tiara, dan tahu kalau gadis ini adalah salah satu gadis yang tidak pernah menyerah untuk mendekati Tristan.
