Jangan lupa vote dan komen :)
_________________________________________
***
Tristan melangkah memasuki rumah dengan santai. Pemuda itu baru saja pulang setelah mengantarkan Neta kerumah sakit untuk menjenguk Dela.
"Dari mana bang? Tumben pulang telat." tanya Dania ketika melihat Tristan. Bayu dan Arka yang juga sedang duduk bersama Dania pun menoleh menatap Tristan.
"Nganter Neta." sahut Tristan kemudian ikut mendudukan dirinya disamping Dania.
Arka yang mendengar nama Neta disebut sontak mencebik kesal. "Abang benel-benel yah, deketin pacal olang mulu." ujarnya dengan mata melotot garang kearah Tristan. Sementara Tristan hanya mengangkat alis santai dan menatap Arka dengan sorot mata jengkel.
Bayu yang mendengar ucapan Arka, mengerutkan dahi bingung. "Pacar orang?! Neta pacar abang kamu dek bukan pacar orang lain."
Tatapan Arka beralih kearah Bayu. "Enak aja, kak Neta itu pacal Alka pah. Abang itu pelakol lebut-lebut pacal Alka."
"H-hah?!"
"Gimana-gimana? Kok papa gak paham yah." seru Bayu penuh kebingungan yang membuat Dania lantas menjelaskan cerita yang sebenarnya terjadi.
Setelah mendengar cerita Dania, Bayu hanya bisa tertawa geli. Bayu sungguh tak menyangka bahwa kedua putranya terlibat cinta segitiga yang cukup rumit ck.
"Bocah. Sekali lagi abang denger kamu nyebut Neta pacar kamu, abang buang kamu ke kolong jembatan." ucap Tristan tajam.
"Bang," tegur Dania.
"Nyebutin huruf 'R' belum jelas aja udah ngomong pacar-pacaran ck." sinis Tristan lagi,lalu berdiri dan menyentil dahi Arka agak keras hingga membuat bocah itu menangis.
"Cakitttt huwaaaa... Abang dulhaka hiks hiks"
"ABANG!!" teriak Dania marah, yang membuat Tristan langsung lari menuju kamarnya dengan senyum penuh kemenangan.
***
Untuk yang kesekian kalinya, Jibran kembali menghembuskan napas kasar. Tatapanya bolak balik melirik ketiga sahabatnya yang hanya diam sedari tadi.
"Sepi amat, udah kayak kuburan." celutuk Jibran agak kesal. "Kok pada diem sih?! Ini kita lagi niruin Limbad apa gimana ck?!" lanjutnya yang tak kunjung mendapatkan respon dari ketiga pemuda itu. "Bodo amat, bangsat lo bertiga."
Beberapa saat kemudian, Nauzan mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk dan menatap Galen. "Gue tadi ketemu Neta." ujarnya yang membuat semua orang menoleh padanya. "Gue tanya kenapa dia gak pernah jenguk lo."
"Terus Neta jawab apa?" kepo Jibran, sementara Galen juga menunggu jawaban Nauzan dengan wajah penuh harap.
"Dia--- marah-marah kayak biasanya. Katanya lo dan om Abra aja gak peduli tentang kondisi Dela, jadi buat apa dia peduli ke lo. Mau lo mati atau sakit, itu bukan urusan dia." ucap Nauzan yang membuat mereka semua terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANEETA
Teen Fiction[TERBIT DI RENELUVBOOKS] TERSEDIA DI GRAMEDIA ✓ Highest rank #1 in teenfiction (16/09) Highest rank #1 in cerita pendek (13/09) Highest rank #1 in humor (13/09) Highest rank #1 in sahabat (28/09) Highest rank #1 in blackpink (01/10) Highest rank #1...