Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello beb!
. . Selamat membaca 🥰
________________________________________ ***
"Kamu hanya perlu membujuk Neta agar kita bisa pergi dan hidup bahagia bersama. Disana banyak yang menunggu kalian" ucap Jack membujuk Dela.
"Kak Neta tidak ingin pergi?" Tanya Dela.
"Neta terlalu nyaman dengan Tristan dan teman-temannya, dia tidak bisa mengambil keputusan yang benar" balas Jack.
Dela terdiam sejenak sebelum berkata. "Dela percaya pada keputusan kak Neta"
Tangan Jack terkepal. "Dela jangan bodoh, jika kamu dan Neta tidak ikut bersama kakak, kamu tidak akan bisa melihat lagi, ini adalah syarat yang nenek kita berikan."
"Dela mampu hidup meski tidak bisa melihat"
"DELA!" Jack menatap Dela tak percaya saat mendengar ucapannya. "Jangan bicara seperti itu"
"Jangan bodoh Dela, kamu pikir hidup sebagai orang buta itu mudah hah? Masa depanmu akan hancur jika kamu berpikir seperti itu."
Dela meremas selimutnya. "Dela gak akan bisa bahagia kalau harus melihat kak Neta berkorban perasaan lagi kak" lirihnya dengan air mata yang jatuh.
"Dela lebih baik buta seumur hidup daripada harus melihat kak Neta berkorban demi Dela lagi."
Jack tertegun saat mendengarnya.
"Entah hidup sebagai gadis buta atau tidak, Dela akan tetap bahagia selama kak Neta ada di sisi Dela dan bahagia dengan hidupnya." Tangan Dela bergerak mencari tangan Jack dan memegangnya dengan erat.
"Tidak bisakah kakak membiarkan kak Neta dengan pilihannya? Kakak pernah berjanji akan menjadi kakak yang baik dan mengabulkan apapun permintaan Dela. Selain kebahagiaan kak Neta, tidak ada yang lebih Dela inginkan di dunia ini."
"Dela benar-benar tak masalah jika harus hidup sebagai gadis buta. Tolong, lepaskan kak Neta, Dela mohon kak"
Dela memeluk tangan Jack dan mulai menangis dengan sedih.
Jack menatap Dela dengan rumit, sebelum melepaskan tangannya dan berdiri. "Kamu tidak mengerti Dela, kakak melakukan ini demi kalian, demi kebahagiaan kalian."
"Kakak bisa mengabulkan apapun yang kamu inginkan, kecuali ini. Maafkan kakak" ucapnya lalu berjalan keluar meninggalkan Dela yang masih menangis.
