GANEETA 56

27.9K 3.8K 554
                                    

Hello beb!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello beb!

Lama tak jumpa hehe!!!

Author mau minta maaf karena up-nya TELAT BANGET, soalnya akhir-akhir ini tugas kuliah lagi banyak ditambah lagi ada UTS jadi gak sempet nulis tapi author janji gak bakalan gini lagi.

Tetap semangat yah baca Ganeeta, soalnya beberapa part lagi ending nih!^^

_________________________________________

***

Satu Minggu Kemudian....

"Papi kamu berkata bahwa sejak hari itu, Galen pergi dari rumah dan tidak ada kabar sampai detik ini" Ucap Broto sambil memperhatikan reaksi Neta.

"Galen sudah dewasa, dia harusnya tau apa yang dia lakukan. Kakek tidak perlu khawatir"

Broto menghela napas saat mendengar jawaban Neta. Sebenarnya dia juga tidak ingin menghawatirkan cucu bodohnya itu, hanya saja setelah mengetahui semuanya dia tidak bisa tidak khawatir. Mau bagaimanapun juga, dia tidak bisa menutup mata bahwa Galen juga adalah korban dari kebodohan Abra. Dia khawatir Galen akan sangat putus asa dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah terdiam beberapa saat, Broto kembali berkata. "Kakek dan Jack sudah berbicara dengan dokter yang akan mengoperasi Dela, operasinya akan dilakukan besok lusa, kamu tidak perlu khawatir lagi."

Neta mengangguk sebagai balasan. Dia bingung harus berkata apa, bukan hanya itu dia bahkan bingung dengan perasaannya sendiri, entah harus senang atau sedih, perasaannya terlalu abu-abu untuk bisa dia baca.

"Mengenai janji Neta pada kakek,....itu" Neta mendadak terdiam saat merasakan genggam hangat dikedua tangannya. Dia menunduk dan melihat sepasang tangan dengan kulit yang terlihat keriput memegangnya dengan lembut. Dia kembali mendongak dan matanya langsung bertemu dengan sepasang mata yang terlihat memerah.

"Kakek mengerti, jangan khawatirkan kakek. Dimanapun itu tidak masalah, selama kalian bahagia, kakek akan baik-baik saja" ucap Broto sambil tersenyum tipis, seolah menunjukkan bahwa dia benar-benar bahagia selama kedua cucunya bahagia.

Dulu, harapan terbesarnya adalah tinggal bersama Neta dan Dela, kemudian memanjakan keduanya dengan semua kasih sayang dan harta yang dia miliki. Namun, sekarang hal yang paling dia inginkan dalam hidup ini adalah kebahagiaan Neta dan Dela.

Meskipun dia tidak bisa bersama dan melihat mereka secara langsung, tapi selama mereka bahagia, tidak masalah. Apapun asal keduanya bahagia, karena tidak ada yang lebih penting daripada kebahagiaan kedua cucunya.

GANEETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang