Makasih untuk 165k pembaca dan 30k vote!!!❤❤❤
_________________________________________***
Neta menatap botol obat yang ia pegang. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum miris dengan sorot mata lelah yang kentara. Neta pikir ia tidak membutuhkan obat ini lagi tapi ternyata ia salah, karna nyatanya ia kembali harus mengkomsumsinya lagi.
Neta menyandarkan kepalanya kesandaran sofa dan memejamkan mata. Kepalanya dipenuhi dengan adegan saat Galen menamparnya lalu berubah ke adegan saat Tristan menghajar Galen. Perlahan satu tangannya naik dan memegang dadanya, di ikuti dengan aliran air mata yang jatuh dari sudut matanya.
Pernahkah kalian mendengar bahwa ikatan batin seorang saudara kembar itu kuat? Jika kalian pernah mendengarnya, dan masih ada yang belum percaya, maka percayalah sekarang. Karena nyatanya ikatan batin saudara kembar memang sekuat itu, dan Neta sedang merasakannya sekarang. Memukul dan melihat Galen dipukul nyatanya lebih menyakitkan daripada tamparan yang ia dapatkan dari Galen. Setiap satu pukulan yang Neta berikan pada Galen, akan menjadi sepuluh luka baru dihatinya. Melihat kondisi Galen yang hampir sekarat karena dipukuli Tristan, membuat jantung Neta seperti ditusuk ribuan jarum tak kasat mata.
Neta bisa saja berlaku seolah tak memedulikan Galen, berlaku seolah membenci Galen dan dengan gampangnya memukulinya. Tapi, yang orang lain tidak tahu adalah bahwa semua tindakan Neta itu adalah boomerang yang kembali dan menjadi luka dihatinya. Tapi lagi-lagi Neta mengeraskan hatinya. Kesalahan Galen sudah sangat fatal dan Neta tidak akan membiarkannya begitu saja, sekalipun itu menyakiti perasaanya sendiri.
Baik itu Galen dan Abra, meskipun keduanya adalah sosok yang berharga dalam hidupnya, Neta tidak akan berhati lembut. Untuk segala penderitaan yang dia, maminya dan Dela rasakan, harus ia kembalikan kepada mereka semua.
Beberapa saat kemudian, tubuh Neta tersentak kaget saat merasakan usapan halus dipipinya, hal itu sontak membuatnya membuka mata seketika.
"Gara.."
Gara menatap Neta dengan sorot mata sendu dan tangan yang masih berada dipipi Neta. "Jangan nangis kak." lirihnya pelan.
Neta menegakkan tubuhnya dan tersenyum tipis dengan tangan yang memegang tangan Gara yang masih berada diatas pipinya. " Kakak gak nangis kok,"
Gara menundukan kepalanya lalu berujar pelan. "Maafkan Gara.."
"Kenapa minta maaf? Kamu gak punya salah apa-apa sayang"
"Gara bersalah, karena kehadiran Gara dan Kak Lisa membuat Kak Dela dan kak Neta bersedih," Gara mengangkat kepalanya dan menatap Neta dengan mata berkaca-kaca. " Gara salah, karena gak bisa melindungi kak Dela hiks, Gara salah karna Gara juga gak bisa melindungi kak Neta sehingga kakak selalu menangis seorang diri seperti ini hiks," ujarnya yang membuat Neta tertegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANEETA
Teen Fiction[TERBIT DI RENELUVBOOKS] TERSEDIA DI GRAMEDIA ✓ Highest rank #1 in teenfiction (16/09) Highest rank #1 in cerita pendek (13/09) Highest rank #1 in humor (13/09) Highest rank #1 in sahabat (28/09) Highest rank #1 in blackpink (01/10) Highest rank #1...