GANEETA 19

48.7K 5.8K 645
                                    

Jangan lupa vote dan komen :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen :)

________________________________________

***

Neta duduk diatas pasir pantai sambil memejamkan mata, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Tadi, setelah mampir untuk makan malam disalah satu restoran, Neta mengajak Tristan untuk berkeliling. Neta yang melihat pantai, langsung mengajak Tristan untuk singgah dan duduk sebentar.

Sementara Tristan yang duduk disebelah Neta, terus memandangi wajah tenang gadis itu. Tristan kembali teringat dengan omongan teman-temannya di apartemen tadi. Tristan ingin bertanya tentang kondisi Neta, tapi pria itu tak tahu harus memulai dari mana. Bagi Tristan, Neta adalah gadis yang tak sekuat kelihatannya. Gadis itu, kentara sekali jika lebih suka memendam apa yang ia rasakan.

Tristan tahu Neta sengaja bertindak seperti itu karena tak ingin dikasihani. Itu sebabnya, Tristan enggan membahas perihal omongan teman-temannya tadi. Tristan tak ingin membuat Neta merasa tak nyaman didekatnya.

Neta membuka matanya, dan menoleh pada Tristan.

"Kenapa?" tanya Neta.

Neta sadar bahwa pria itu sejak tadi terus saja memandanginya.

Tristan hanya menggeleng, kemudian mengalihkan pandangannya kedepan.

"Tristan" panggil Neta, membuat Tristan kembali menoleh padanya.

Pria itu mengangkat alis, seolah bertanya mengapa Neta memanggilnya.

"Aku mau minta tolong, boleh?" ucap Neta menatap mata Tristan.

"Hm"

"Aku mau kamu ngasih aku kebebasan buat lakuin apapun di salah satu hotel keluarga kamu. Tepatnya di hotel tempat perayaan pesta Lisa nanti." ujar Neta.

Neta terus memperhatikan wajah Tristan, untuk melihat ekspresi pria itu. Tapi, wajah Tristan tetap saja datar dan terus menatapnya dalam.

"Oke." balas Tristan.

Neta mengerutkan dahi ketika mendengar persetujuan Tristan. Neta heran, mengapa Tristan langsung mengiyakan permintaannya bahkan tanpa bertanya dulu.

"Kamu gak tanya alasan aku apa?"tanya Neta.

Tristan hanya diam tak menjawab. Pria itu malah menarik Neta kedalam pelukannya.

"Dingin." ujar Tristan memeluk Neta erat.

Perlahan, senyum tipis tersungging dibibir Neta. Entah mengapa Neta merasa bahwa Tristan sudah tahu alasan dari permintaanya, dan pria itu mendukungnya.

Neta balas memeluk Tristan dan merapatkan wajahnya pada dada bidang pria itu.

Nyaman!

Itulah yang Neta rasakan ketika Tristan memeluknya. Perasaan yang sudah lama tak Neta rasakan dari orang lain.

GANEETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang