GANEETA 35

48K 6.4K 2.4K
                                    

 Hallo!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo!!!

Sebelum baca, ayo vote dulu beb!!!

Btw, makasih untuk 385k pembaca dan 68k vote ^^❤!!!

_________________________________________

***

Neta duduk diam dan tersenyum tipis menatap Bayu juga Dania yang kini duduk didepannya. Saat ini Neta tengah berada di rumah Tristan. Pagi tadi, Neta sudah diizinkan keluar dari rumah sakit dan dijemput oleh Dania dan Bayu sebab Tristan dan yang lainnya sedang sekolah, begitu juga dengan Arka. Bayu dan Dania sengaja membawa Neta pulang kerumah mereka dengan alasan Neta masih perlu banyak istirahat dan akan lebih baik jika Dania yang merawatnya langsung.

"Mama dan papa pasti sudah taukan?!"

Dania yang mendengar pertanyaan Neta langsung berpindah duduk kesebelahya.
"Neta, pertanyaan mama mungkin terdengar bodoh. Tapi, mama tetap akan mengatakannya. Kamu, baik-baik saja?"

"Neta selalu baik Mah. Terimah kasih karena mama dan papa tetap diam meski sudah mengetahui semuanya."

"Neta, papa bisa membereskan semuanya untuk kamu. Kamu tidak perlu membuang tenaga dan waktu untuk mereka semua." Bayu menatap Neta dengan wajah serius.

"Benar Neta, mama tidak mau kamu celaka lagi." Dania menggenggam tangan Neta erat.

Mendapat perhatian seperti itu, Neta hanya bisa tersenyum dan menggeleng pelan. "Neta ingin menyelesaikan semuanya sendiri. Mama dan papa tidak perlu khawatir. Neta baik-baik saja."

"Ini salah Neta yang tidak bisa menjaga mami dan Dela dengan baik, jadi Neta akan menebusnya dengan membalas semua orang yang telah menyakiti mereka dengan tangan Neta sendiri."

Bukannya merasa tenang, perasaan Dania dan Bayu malah semakin cemas dan sakit saat melihat senyum Neta, terlebih saat mendengar apa yang Neta ucapkan.

"Ini bukan salah kamu!" Dania berucap tajam. "Jangan pernah berkata seperti itu lagi." mata Dania memerah dengan bendungan air mata yang hampir jatuh.

Dania tidak rela melihat gadis yang sudah ia anggap sebagai putrinya itu selalu tersenyum bahkan disaat hatinya terluka seperti ini, akan lebih baik jika melihatnya menangis daripada memendam semuanya.

"Neta tinggal saja bersama mama hem? Jangan pulang kerumah itu lagi, jangan tinggal bersama orang-orang yang menyakiti kamu nak." air mata Dania mengalir jatuh tanpa bisa ia tahan lagi.

GANEETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang