GANEETA 44

41.6K 5.5K 3.6K
                                    

Hello beb!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello beb!!

Sebelum baca ayo vote dulu!^^

_________________________________________

***

Rangi berdiri dengan wajah malas dan tubuh yang bersandar pada mobilnya. Pagi-pagi sekali sebelum ke sekolah, dia sudah berada dibandara untuk menjemput om laknatnya yang baru datang dari Paris.

"Rangi, Long time no see you bro!"

Ragas mempercepat langkahnya saat melihat Rangi dan langsung merangkul pundak ponakannya itu. Sementara yang dirangkul hanya memasang wajah malas.

"Hei bocah! Tak bisakah kamu memasang wajah lain selain wajah kecut seperti itu?" Ujar Ragas jengkel saat melihat respon tak minat yang Rangi berikan.

"Lebih baik om masuk ke dalam mobil secepatnya, Aku gak punya banyak waktu, Aku harus sekolah." sahut Rangi dengan suara datar. Dia benar-benar tak punya waktu untuk meladeni kecerewetan Ragas. Dia harus buru-buru ke sekolah, karena hari ini adalah hari terakhir turnamen diadakan dan tim mereka merupakan salah satu tim yang Masuk final.

Wajah Ragas semakin cemberut. "Hei! Kamu pikir om senang melihat wajahmu? Cih! Jika bukan karena Neta, om juga tidak sudi pulang ke Indonesia dan bertemu kamu." ujarnya jengkel dan langsung masuk kedalam mobil dan tak lupa membanting pintu mobil dengan kasar.

Rangi yang melihat tingkah kekanakan Ragas hanya mengedikkan bahu acuh, lalu ikut masuk kedalam mobil kemudian meninggalkan bandara dan kembali ke rumah.

***

SMA Cempaka...

"Hp aku ketinggalan di mobil deh kayaknya," ujar Neta menatap kearah Tristan. Saat ini mereka sudah berada di gedung olahraga, sebab sebentar lagi adalah giliran tim Tristan untuk bertanding.

"Aku balik ke parkiran dulu yah, ambil hp"

Tristan mengangguk. "Aku temenin," ujarnya menggenggam tangan Neta.

"Tristan!"

Langkah keduanya terhenti saat suara pak Adi, guru olahraga mereka terdengar.

"Biar gue yang temenin Neta, Lo ke pak Adi aja, kayaknya ada yang mau dia omongin." Rangi mendekat kearah keduanya.

Kening Tristan sedikit berkerut dan menatap bergantian kearah Rangi dan pak Adi yang juga sedang menatapnya sambil melambaikan tangan, memberikan kode untuk mendekat. Sebenarnya dia tidak suka jika Neta bersama pria lain selain dirinya, meskipun itu sahabatnya sendiri, tapi dia lebih tidak suka jika Neta harus pergi sendirian, dan lagi Alin dkk belum datang. Sebagai kapten dia juga memiliki tanggungjawab yang tidak bisa dia lepas dan harus dia diskusikan dengan pak Adi, apalagi pertandingan kali ini adalah pertandingan final untuk menentukan juara turnamen tahun ini, jadi dia tidak punya pilihan lain selain membiarkan Rangi menemani Neta.

GANEETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang