Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan komen :)
_________________________________________
***
"Jadi Neta kembaran Galen?" kaget Asep.
Istirahat kali ini semua murid kelas XII IPS 1 makan bersama di kantin karena Neta mentraktir mereka semua sebagai salam perkenalannya.
"Kakaknya Radela dong?!" timpal Juna yang dijawab anggukan oleh Neta.
"Galen dongo' ternyata punya kembaran secantik lo? Demi apa!?" heboh Dita salah satu teman kelas Neta.
"Dongo'?" heran Neta.
"Iya dongo! Lagian kakak mana sih yang lebih belain adek tirinya yang jelas-jelas gak sedarah ama dia dibandingkan dengan adek kandungnya sendiri, selain si Galen dongo" Sungut Dita.
"Gue juga kesel lihat si Galen, meskipun Dela agak bar-bar tapi mau gimana pun kan itu adek dia." tambah Asep.
"Yap, dan yang paling bikin gue muak itu si Lisa. Caper banget gak sih dia?! Udah jelas-jelas dia tahu kalo emosi Dela selalu kepancing kalo dideketin, tapi masih aja dideketin mulu. Kayak sengaja gituloh, mo mancing emosi Dela didepan banyak orang" ujar Dani.
"Semacam lugu, tapi gak lugu-lugu amat. Kayak polos tapi polos-polos bangke gitukan?!" timpal Juna yang mendapat anggukan setuju dari teman-teman kelasnya yang lain.
XII IPS 1 memang pendukung Dela, jangan tanya kenapa. Karena tentu saja penyebabnya adalah Alin dkk yang selalu menggibahi Lisa di kelasnya. Alin juga selalu menceritakan kondisi Dela yang sebenarnya sehingga membuat teman kelasnya lebih menyukai Dela dibanding Lisa.
"Neta?"
"Hm?"
"Gue turut sedih atas kondisi Dela sekarang, yang sabar yah!"
"Gue juga, semoga Dela cepet sembuh!"
"Lo jangan sedih, Dela pasti sembuh"
"Dela anaknya kuat, gue yakin dia sembuh"
Senyum Neta perlahan terbit ketika mendengar ucapan teman-teman Sekelasnya, hatinya menghangat dan perih disaat bersamaan. Neta tak habis pikir, jika mereka yang orang luar saja bisa mengerti dan peduli pada Dela, lalu kenapa Abra dan Galen tidak bisa?!.
"Thanks guys!" ungkap Neta.
"Cabe datang nih!" celutuk Dita membuat teman-temannya menoleh ke arah tatapan gadis itu.
"Si anjing! Ini nih yang gue tunggu dari tadi" kata Alin emosi.
"Kenapa? Dia siapa?" bingung Neta.
"Sindi dan antek-anteknya" ucap Nada.
"Mereka pernah bully Dela, dan nyuruh Dela buat ngadu ke kakaknya. Tapi saat Dela ngadu, Galen malah marahin dia dan gak peduli" tambah Dira.
