Jangan lupa vote dan komen :)
_______________________________________
***
"Kamu benar-benar mengecewakan Ayah, Abra!!" pungkas tajam kakek Dela pada sang anak.
Pria tua itu, hampir jantungan ketika mendengar bahwa cucu perempuanya mengalami kecelakaan maut. Tanpa menunda dirinya segera bergegas menuju rumah sakit untuk mengetahui kondisisi cucunya itu, dan sudah hampir 1 jam ia menungggu depan ruangan UGD itu.
Bukan hanya dirinya saja yang menunggu, tapi ada Abra, Galen, Lisa dan teman-teman Galen yang lain. Mereka juga sama terkejutnya ketika mendengar berita tentang kecelakaan yang Radela alami.
"Kalau sampai terjadi sesuatu pada cucu ku, kamu adalah orang pertama yang akan ayah habisi. " lanjut sang kakek tajam membuat semua orang yang mendengarnya bergidik ngeri.
"Ayah, Abra juga ga--"
"Diam kamu! Simpan saja omong kosong mu itu untuk dirimu sendiri. Ayah sudah kehilangan Ganeeta karena kebodohanmu, jangan sampai Radela juga begitu. Abra berdoalah agar putrimu baik-baik saja karena kamu tidak akan sanggup menerima akibatnya jika sampai Radela kenapa-kenapa" sela sinis si kakek.
"Kakek ini semua buk---"
"Dan kamu Galen! Bedebah tengik sialan!! Kamu sama saja seperti papi bodohmu itu, jadi diam saja sebelum kesabaran kakek habis." sang kakek balik menatap cucu lelakinya tajam
"Kakek papi dan ban---"
"SAYA BUKAN KAKEK MU!" sentak kakek itu pada Lisa yang dengan lancang memanggilnya kakek membuat semua orang terkejut.
"Kamu bukan cucuku. Sampai kapanpun hanya ada dua putri dalam keluarga Fincent! Dan itu adalah Ganeeta dan Radela. Kamu hanya orang luar yang menumpang hidup pada anakku jadi diam saja"
"Ayah, Lisa sudah ku anggap sebagai anakku send----"
Brak!!
Ucapan Abra terpotong ketika sebuah tongkat kayu mendarat mulus dijidatnya.
"DIAM BAJINGAN!! Jangan sampai kesabaran ayah habis dan mengusirmu bersama anak pungutmu itu keluar dari keluarga Fincent!" umpat si kakek yang benar-benar sudah mulai kehilangan kesabarannya itu.
Setelah melihat tindakan sang kakek yang bahkan melempari anaknya sendiri, mereka semua menutup mulut rapat-rapat takut bersuara. Pria tua itu benar-benar menakutkan jika sudah marah seperti itu. Mereka tidak berani memancingnya lagi.
Belum lagi jika sang kakek tahu kejadian sebelum kecelakaan bahwa Abra menampar Dela dan Galen sempat berkata kasar dan mencekik adiknya itu, mungkin sekarang Abra dan Galen hanya tinggal nama. Pikir ngeri semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANEETA
Teen Fiction[TERBIT DI RENELUVBOOKS] TERSEDIA DI GRAMEDIA ✓ Highest rank #1 in teenfiction (16/09) Highest rank #1 in cerita pendek (13/09) Highest rank #1 in humor (13/09) Highest rank #1 in sahabat (28/09) Highest rank #1 in blackpink (01/10) Highest rank #1...