11. Yang Terjadi pada Dia

25 6 0
                                    

Leana berdiri di antara kegelapan.

Ia merasa terdesak tanpa tahu apa yang ada di sekitarnya. Ia merasa terimpit dan sesak. Ia merasa ... diambil alih.

Hal terakhir yang ia ingat adalah pandangan Gerald yang penuh kekhawatiran.

Aku akan menjagamu, meski kamu larang!

"Menjagamu? Benarkah?"

Leana terkesiap, meski tak bisa bereaksi.

"Lihat, kamu dikuasai sesuatu yang asing. Laki-laki itu gagal menjagamu."

"Kamu ... siapa?"

Leana melihat sosok perempuan cantik di hadapannya. Senyumannya amat manis. Namun, auranya aneh.

"Aku berebut tempat dengannya sejak tadi, tapi akhirnya kami sepakat. Giliranku adalah petang ke malam. Sekarang giliran dia. Jadi, aku menemuimu."

"Kamu siapa?" ulang Leana.

"Aku? Alisa."

Alisa? Siapa?

"Bagaimana, Leana? Kamu kehilangan kontrol atas dirimu. Kamu tidak berusaha merebutnya?"

"Ini ... diriku?" Leana berusaha melepaskan diri, tetapi ia seolah terikat.

"Ya, ini dirimu. Sudah lama aku menantikan ini, tapi rupanya ada yang merasukimu lebih dulu."

Hah?

"Kamu sepertinya tidak paham apa-apa, ya!" Perempuan itu tertawa. "Mau aku beri tahu?"

"Ya ...?"

"Aku cinta Gerald."

Leana seketika membeku.

"Dan sosok yang menguasaimu sekarang, dia benci Gerald."

"Eh ... jadi?" Leana pusing sendiri.

"Jadi? Kamu ini bodoh, ya?"

Menohok sekali.

"Kamu jin?" tanya Leana.

Alisa hanya tertawa, tetapi seolah mengisyaratkan, ya.

"Ke-kenapa bisa?" Leana memelotot. "Aku sudah zikir, aku sudah ibadah ...."

"Ah, yakah? Aku tidak merasakannya. Kamu cuma pura-pura, mungkin."

Leana gemetar. Seperti apa wujudnya sekarang, ia tak tahu. Ia hanya bisa merasakan dirinya yang normal, meski tak bisa melihat apa-apa. Ia bisa mengerjap, merasakan detak jantung, mengepalkan tangan, meski tak berfisik.

Aku ... cuma pura-pura?

"Leana, sayang. Kamu dukung aku, kan?"

"Dukung apa?" Leana kalut. Ia sama sekali tak pernah berpikir akan mengalami hal seaneh ini ... lagi.

"Kamu tidak mau membunuh Gerald, kan?"

"Tentu saja enggak!" Leana menjerit. "Siapa mau bunuh dia? Gila! Enggak akan kubiarkan dia menyentuh Gerry!"

Leana trauma. Ia pernah mengalaminya. Ia pernah melihat dirinya sendiri hampir membunuh ....

Alisa menyeringai, tampak puas. "Kalau begitu, dukung aku buat mengalahkan dia yang menguasaimu sekarang."

"Aku enggak bisa gerak!" Leana frustrasi.

Alisa mendekat dan menarik tangan Leana. Seketika Leana terbebas. Bukan hanya itu, ia tiba-tiba merasakan kontrol yang luar biasa. Begitu saja ia mendesak kesadaran dirinya sendiri.

Rasakan nyawamu mengalir di aliran darahmu, menuju sampai ke ujung-ujung jemarimu. Itu kesadaranmu.

Leana mengerjap.

Yang TerikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang