Chapter 15: Dream

147 23 13
                                    

"Yo-Yoongi oppa?"

"Kau sedang apa disini?" Tanya Yoongi.

"Oppa kau membuat macet antrian." Ucap Yewon tanpa menjawab.

"Aku pesan ice americano, tolong antar ke tempat gadis ini." Ucap Yoongi pada pramuniaga.

Yoongi menarik tangan Yewon dan mereka duduk disana. Yewon menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap mata Yoongi yang saat ini sedang menatapnya.

"Kenapa aku tidak bisa menghubungimu, Yewon-ah?"

"Kami tidak diizinkan menggunakan ponsel, oppa."

"Lalu mengapa tidak mengubungiku lewat agensi?"

"Aku sudah menghubungi Taehyung Oppa."

"Mengapa tidak menghubungiku?" Tegas Yoongi lagi.

Yewon menghembuskan nafasnya. "Apa aku berkewajiban untuk mengabarimu? Bahkan kau hanya teman oppa ku." Balas Yewon sambil tetap menunduk.

Yoongi tertegun. Benar juga. Siapa posisi dirinya untuk Yewon? Ia hanya sekadar teman dari kakaknya saja. Tapi mengapa ucapan Yewon membuat hatinya sedikit tercubit.

"Yewon-ah, katakan padaku. Kau menjauhiku, eoh?"

Hening Yewon tidak menjawab. Yoongi harusnya tau. Tapi mengapa saat ia ingin melupakannya, justru sosok Yoongi terus muncul? Membuat upaya melupakannya menjadi sia-sia.

"Iya oppa. Aku memang menghindarimu." Balas Yewon akhirnya.

"Wae?"

"--"

"Jawab Kim Yewon!"

"Aku ingin melupakanmu oppa. Aku ingin membuang perasaanku untukmu. Tapi kenapa kau malah selalu ada di dekatku? Membuat usahaku gagal? Karena aku selalu teringat kembali padamu. Sungguh kau membuatku frustrasi."

"Apa itu menyiksamu? Untuk melupakanku?"

"Kau sangat tau jawabannya oppa."

"Kalau begitu jangan. Jangan melupakanku."

Yewon mengangkat wajahnya, memberanikan diri menatap Yoongi. Ia melihat lelaki Min itu sedang memandanginya lekat.

"Wae?"

"Karena-" Yoongi mulai menghela nafasnya. "Karena sepertinya aku mulai memiliki perasaan lebih padamu. Ayo kita jalani saja, aku ingin selalu menjagamu. Aku akan belajar mencintaimu."

Ucapan Yoongi tadi sukses membuat Yewon terbelalak tak percaya.

***



"Kenapa kau pergi Yerin-ah? Kau tau? Aku hampir gila karena kau meninggalkan tanpa sepatah kata apapun." Ucap Taehyung tegas.

"Mianhae Sunbae."

"Lihat, kau sekarang bahkan menciptakan dinding diantara kita."

"Maafkan aku oppa." Taehyung tersenyum getir. Teringat kenangannya bersama Yerin. Gadis ini yang membuat seakan seluruh dunianya berfokus padanya. Yerin memang menyukainya, tapi ia tidak seperti penggemar Taehyung yang lain. Yerin hanya memandanginya dari jauh, atau terkadang mencuri-curi pandang saat melewatinya. Tapi karena ketidaksengajaan, mereka akhirnya bertemu dan mempunyai kesempatan untuk mengobrol lebih banyak. Senyum Yerin dan sikapnya yang hangat itulah yang dapat meluluhkan seorang Kim Taehyung.

"Kenapa kau meninggalkanku?" Tanya Taehyung lagi.

Yerin menunduk. Matanya mulai memanas. Ia benar-benar tidak tau harus menjawab apa. Tentu saja meninggalkan Taehyung bukan pilihan dari hatinya. Namun jujur, Yerin ragu pada Taehyung karena Min Ji.

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang