Chapter 10: A Little Things Called Love

168 32 32
                                    

"Oppa, semoga berhasil untuk tes mu hari ini." Ucap Yewon sambil membantu merapikan baju kakaknya. Ya, hari ini adalah harinya Taehyung untuk mengikuti tes untuk beasiswanya. Taehyung mengangguk dan mengusap kepala adiknya itu.

"Doakan oppa ya." Ucapnya pelan.

"Tentu akan aku doakan. Apa oppa serius tidak ingin aku antar?"

"Anniya. Aku bisa. Lagipula kau bilang akan berlatih vocal hari ini?"

"Benar. Aku akan berlatih. Mungkin setelah berlatih vocal aku akan berlatih dance juga di studio SinB. Jadi aku pulang agak larut oppa."

"Baiklah. Oppa akan menjemputmu di studio temanmu itu."

Yewon mengangguk. Kemudian Taehyung berangkat menuju tempat tesnya diadakan. Masih ada beberapa jam lagi sebelum jadwalnya berlatih. Yewon melangkah menuju piano di ruang tengahnya dan memainkannya sekaligus berlatih vokalnya. Alunan-alunan nada itu terdengar merdu. Jari-jari tangan yang lentik menari lincah diatas tuts berwarna hitam dan putih itu. Suara indahnya mengalun bersama melodi yang ia mainkan.

"Ehem..." Deheman itu sukses membuat permainan piano Yewon terhenti. Gadis itu menoleh, dilihatnya Yoongi sedang bersandar pada dinding di belakangnya.

"Geser." Ucap Yoongi dengan low voice nya. Yewon bergeser sedikit. Yoongi mulai menekan-nekan tuts piano menghasilkan melodi yang indah. Yewon tanpa sadar tersenyum. Tapi ia tidak tau lagu apa yang Yoongi mainkan. Namun perasaannya ikut terhanyut dengan nada-nada indah itu. Matanya memejam merasakan lebih dalam. Hingga akhirnya permainan itu berhenti.

Yewon membuka matanya. Yoongi sedang menatapnya tepat di manik mata. "Bagus tidak?" Tanya Yoongi. Yewon mengangguk.

"Lagu apa yang oppa mainkan?"

"Hmm. Lagu baru buatanku. Aku ditawari bergabung di agensi yang lebih besar dari tempat kerjaku yang sekarang. Aku mempertimbangkannya beberapa hari ini. Sepertinya aku akan mencoba. Tapi, mereka tidak hanya menawarkan itu padaku. Ada beberapa produser musik lainnya yang ditawari juga. Jadi mereka meminta untuk membuat satu lagu yang nantinya akan diperdengarkan kepada CEO mereka juga staf yang lain. Semacam seleksi begitulah. Hanya satu yang akan diterima. Doakan aku ya?" Yoongi bercerita panjang lebar.

Yewon tersenyum. "Aku yakin oppa bisa masuk agensi tersebut. Mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bekerjasama dengan seorang Min Yoongi. Pengalaman oppa sudah banyak. Bahkan sejak sekolah menengah. Lihat, lagu yang oppa buat bahkan menjadi hits." Ucap Yewon

"Benarkah?"

"Benar. Oppa harusnya lebih percaya diri. Oppa sangat hebat. Aku yakin, suatu saat oppa akan menjadi produser musik terkenal. Atau bahkan penyanyi terkenal."

"Tapi aku tidak hebat jika tampil diatas panggung."

"Oppa hanya belum mencoba. Bukankah oppa rapper? Ayolaah. Kau harus mencoba nanti untuk tampil di atas panggung."

"Akan kupikirkan. Mungkin jika ada kesempatan nantinya."

"Ayolah, wajah tampanmu itu sayang jika disia-siakan. Hahaha. Aku yakin jika kau tampil di panggung nanti, banyak gadis-gadis yang menjerit dan meneriakan namamu oppa."

Yoongi hanya terkekeh. Yewon pun tersenyum. Lelaki ini, yang selama setahun terakhir ini membuat jantungnya berdetak lebih cepat, membuat senyum mengembang di wajahnya, membuat moodnya baik bahkan hanya dengan menatap wajahnya. Apakah ini perasaan yang orang lain sebut 'cinta'? Tapi Yewon masih selalu mempertanyakan hal itu dalam otaknya.

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang