Chapter 25: From Me

122 23 9
                                    

Yewon meluruh di lantai. Hatinya sakit. Airmatanya sejak tadi tidak berhenti mengalir. Ia duduk di depan pintu kamar rawat Yoongi dengan tangisan yang belum juga mereda. Yewon benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Yoongi. Mengapa Yoongi bisa berbicara seperti itu? Dia harusnya yang paling tau, dalam dunia entertainment, berkolaborasi dengan orang lain termasuk pria adalah hal yang wajar. Namun mengapa Yoongi bisa semarah itu? Belum lagi Yoongi yang melarangnya mendekati Changsub lagi. Padahal lelaki itu sudah sangat baik pada Yewon. Bagaimana bisa Yewon menjauhinya tanpa alasan?

Yoongi bukannya tidak mendengar suara isakan itu, jelas suara isakan Yewon sangat terdengar sedih. Namun lelaki Min itu bahkan tidak tau asalan mengapa dirinya berbuat seperti itu. Yang jelas, ia benar-benar tidak menyukainya. Tidak menyukai Yewon bersama lelaki lain. Apalagi saat melihat tayangan itu, Yoongi melihat Yewon amat memancarkan cahaya nya. Ia bersinar. Yoongi amat tau bahwa Changsub yang membuat Yewonnya seperti itu. Namun, hati Yoongi tidak menerimanya. Hatinya tidak bisa menerima karena yang membuat Yewon seperti itu bukanlah dirinya. Yoongi memejamkan matanya, dengan segala pikiran yang berkecamuk dalam kepalanya. Belum lagi, luka operasinya yang mulai terasa sakit.

Taehyung datang saat melihat adiknya tertidur sambil terduduk di depan pintu kamar rawat Yoongi. Wajahnya ia telungkupkan di kursi yang berada di depan kamar itu. Taehyung sedikit bingung mengapa Yewon berada diluar. Taehyung mendekat dan menyimpan ransel bawaanya dan beberapa barang lain di kursi.

Ia akan mengangkat Yewon namun Yewon terbangun dan terkejut melihat Taehyung. Sesaat kemudian gadis itu mulai menangis lagi. Taehyung sedikit panik, namun ia tidak mengatakan apapun. Ia duduk di hadapan adiknya itu kemudian memeluknya erat. Bajunya basah karena airmata adiknya namun ia tidak peduli. Taehyung mengusap kepala Yewon lembut. Menunggu tangis adiknya mereda.

Setelah beberapa saat, isakan itu melambat. Taehyung mulai mengecup kepala adiknya itu. "Gwenchana, Umji-ya?" Bisiknya di telinga adiknya. Gadis Kim itu hanya mengangguk pelan. Ia benar-benar sudah kehilangan seluruh tenaganya bahkan untuk berdiripun rasanya tak sanggup. Ia sungguh lelah, baik pikiran juga hatinya.

"Oppa." Ucap Yewon pelan.

"Hm?"

"Apa aku salah?"

Taehyung menaikkan kedua alisnya. Ia masih belum mengerti apa yang Yewon katakan. "Apa yang salah?" Lanjut Taehyung.

"Apa aku salah jika aku melakukan collab dengan Changsub oppa? Apa aku salah jika aku dekat dengannya?"

"Maksudmu? Tentu saja tidak. Apa ada orang yang menggangumu lagi? Apa komentar jahat untukmu masih ada?" Taehyung mengurai pelukannya. Menatap wajah adiknya yang sudah cukup lelah. Mata Yewon terlihat sayu.

"Anni. Jika aku tidak salah, lalu mengapa Yoongi oppa semarah itu? Mengapa Yoongi oppa melarangku untuk mendekati Changsub oppa lagi? Hiks... Yoongi oppa--"

Taehyung kembali memeluk adiknya. Sekarang ia mengerti permasalahannya. Yoongi benar-benar posesif. Entah ini caranya menunjukkan rasa sayangnya atau memang ia tidak menyukainya saja.

"Sudah. Jangan menangis lagi. Mungkin Yoongi Hyung masih tidak stabil karena efek anastesinya. Kau sabar ya, semoga nanti Yoongi Hyung sudah lebih baik."

Tubuh Yewon masih bergetar hebat di pelukan Taehyung. Kakaknya itu hanya bisa mengusapnya terus menerus hingga suara nafasnya teratur dan Taehyung sudah tidak mendengar suara isakan lagi. Benar saja, Yewon tertidur dalam pelukannya.

"Maafkan oppa, Umji-ya. Oppa masih belum bisa menjadi kakak yang baik untukmu. Bagaimana bisa oppa meninggalkanmu disini sendirian?" Bisik Taehyung lirih sekali.

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang