Chapter 29: I Hate You

120 19 13
                                    

Changsub memukul pianonya kesal. Teringat saat Yoongi berpapasan dengannya di koridor rumah sakit tadi saat ia akan pulang. Changsub tidak menahannya lagi hingga akhirnya ia mencengkram kerah baju Yoongi dan mendorongnya ke dinding. Memakinya sepuasnya dan lelaki itu hanya diam. Ya dia memang brengsek.

Sementara itu di rumah sakit, saat Yoongi tiba ia benar-benar takut untuk masuk ke ruangan Yewon. Hatinya merasa bersalah. Bagaimana bisa ia melupakan janji itu. Padahal itu janji yang tidak sengaja terucap waktu itu, Yoongi tidak menyangka bahwa Yewon menanggapi serius ucapan Yoongi itu. Saat Yewon meneleponnya berkali-kali, ponsel Yoongi sedang dalam mode getar sehingga ia tidak menyadari bahwa ada panggilan di ponselnya.

Memang pertemuan Yoongi dengan artis perempuan itu terbilang mendadak. Ia hanya berpapasan kemudian dia mengajaknya mengobrol lalu mengajaknya untuk melakukan duet bersama. Tentu Yoongi senang. Artis itu adalah penyanyi berbakat. Mungkin seusia dengan Yoongi, namun ia sudah menjadi penyanyi sejak beberapa tahun lalu. Membuat Yoongi mengaguminya. Karena itulah, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu sampai ia lupa bahwa ia berjanji pada Yewon.

Yoongi membuka pintu dengan pelan. Ia melihat SinB dan Eunha sedang duduk menunggu Yewon yang masih terlelap. Ia tertidur setelah meminum obatnya. Yoongi berjalan perlahan ke sebelah bangkar Yewon saat SinB menatapnya tajam.

"Ah, kau masih mengingatnya ternyata." Ucap SinB sambil matanya menatap layar ponsel yang dia pegang. Eunha menoleh dan juga ikut menatap Yoongi tajam.

"Benar, SinB-ya. Aku kira dia benar-benar lupa daratan." Sahut Eunha sambil ikut memainkan ponselnya.

Yoongi membalikkan badannya kearah mereka berdua. "Apa kalian membicarakan aku?" Tanyanya dengan wajah datarnya.

"Anni. Apa kau merasa kami membicarakan mu?" Tantang SinB sambil menatap balik Yoongi dengan wajah dinginnya.

"Lalu siapa lagi?"

"Baguslah jika kau mengerti, Yoongi-ssi. Aku tidak perlu menjelaskannya padamu."

"Apa maksudmu?"

"Harusnya aku yang bertanya padamu, brengsek. Beruntunglah karena Yewon sangat mencintaimu. Jika tidak, kupastikan memukul wajahmu itu." SinB mengepalkan tangannya. Eunha mengusap punggung SinB untuk menenangkannya.

"Ngg..." Terdengar suara Yewon. Sepertinya gadis itu sudah bangun dari tidurnya. Sontak mereka menoleh kearah Yewon yang sudah mengerjap-ngerjapkannya matanya.

"Bisakah kalian meninggalkan kami disini." Pinta Yoongi.

"Anniya." Balas SinB cepat. Eunha menggenggam tangan SinB dan mengangguk. Akhirnya SinB mengalah dan meninggalkan mereka berdua.

"Awas jika kau menyakitinya lagi, kau berurusan denganku." Ucap SinB sesaat sebelum tubuhnya hilang dibalik pintu.

Yoongi menghampiri Yewon dan duduk di kursi sebelahnya. Yewon memicingkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Iya sudah cukup lama tertidur. Badannya lebih segar sekarang. Yoongi meraih tangan Yewon dan menempelkannya di pipinya. Ia menatap gadis itu tepat di manik mata. Terlihat matanya menyiratkan penyesalan.

"Mianhae." Ucapnya lirih.

Yewon menatap Yoongi dengan ekspresi menyesalnya. Ia tersenyum hangat dan menggeleng. "Gwenchana oppa." Jawabnya sambil mengusap pipi Yoongi.

"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf." Ulang Yoongi lagi. Ia mengecup tangan Yewon dengan hati-hati karena ada jarum infus yang menancap di tangannya. Hati lelaki Min itu sedikit tertusuk. Yewon seperti ini memang karena dirinya.

"Aku tidak apa-apa oppa. Jangan khawatir."

"Ini semua karena aku. Aku benar-benar lupa dengan ucapanku waktu itu. Aku terlalu excited karena bertemu Park Bitna dan mengobrol dengannya. Aku benar-benar minta maaf."

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang