Chapter 33: Being Forgotten

138 24 14
                                    

Yewon menelungkupkan tubuhnya diatas kasur. Tangisnya pecah. Ia benar-benar tidak kuat. Bayangan dirinya bersama Yoongi, terputar di memorinya. Waktu kurang lebih tiga tahun bukan waktu yang singkat. Banyak hal yang telah mereka lewati. Yoongi selalu melindunginya. Selalu membantunya dan melakukan yang terbaik untuk Yewon. Meskipun memang ia merasa bahwa Yoongi tidak begitu mencintainya. Namun, yang ia lihat pada diri Yoongi tadi, meruntuhkan pertahanannya. Padahal sejak saat Yoongi memutuskan dirinya, ia sudah sangat siap dan sudah mencoba tegar untuk meninggalkan segalanya. Termasuk pusat rasa sakitnya yaitu Yoongi. Yewon tidak dapat melupakan sorot mata penyesalan yang ditunjukkan Yoongi tadi. Juga kata cinta yang ia dengar pertama kalinya. Miris memang. Kata cinta yang ia dengar justru di hari kepergiannya. Memang, katanya kau akan menyadari bahwa seseorang itu berharga untukmu saat kau kehilangannya.

Eunha masuk kedalam apartemen Changsub. Entah mengapa saat Yewon meneleponnya tadi untuk menanyakan keberadaan Changsub, ia jadi terpikir untuk mampir sebentar kemari.

"Oppa..." Eunha memandang Changsub yang sedang meringkuk di sofa.

"Hmm..." Jawab Changsub tanpa berubah dari posisinya.

"Apa Yewon kemari?" Eunha ikut duduk di sofa sebelah Changsub.

"Ya, tadi dia kemari."

"Apa yang dia katakan?"

"Tidak tau. Aku tidak menemuinya." Changsub semakin memeluk tubuhnya sendiri. Eunha terbelalak mendengarnya.

"Apa maksudmu kah tidak menemuinya?"

"Apa lagi? Dia datang kemari dan aku tidak ingin menemuinya."

"Oppa!! Paboyaaaaa. Wae? Kenapa kau tidak ingin menemuinya?"

"Itu hakku. Aku tidak ingin menambah rasa sakitku lagi. Semuanya sudah cukup Eunbi-ya." Balas Changsub lemah. Ia sudah lelah.

Eunha menarik nafasnya. "Oppa, mungkin ia hanya ingin berpamitan padamu untuk terakhir kali." Bisik Eunha lirih namun masih di dengar Changsub.

"Apa maksudmu berpamitan?"

"Ya, Yewon akan kembali ke London sore ini. Penerbangannya petang nanti atau mungkin malam. Entahlah Yewon tidak memberitahu kami waktu tepatnya." Changsub langsung terbangun dari posisinya.

"Bagaimana bisa? Dia pergi liburan?"

"Anni. Dia pindah ke London. Mengambil beasiswanya."

Changsub begitu terkejut dengan apa yang Eunha katakan. Yewon akan pergi. "Tapi bagaimana bisa? Lalu grup kalian bagaimana?"

Eunha mendelik kesal. "Oppa sebenarnya apa sih yang kau lakukan akhir-akhir ini? Kontrak kami diputus oleh agensi. Jadi, kami akan berkarir di jalan masing-masing. Aku sebenarnya sedih. Aku tidak ingin berpisah dengan mereka. Terlebih Yewon dan SinB. Baiklah, katakanlah SinB berada disini, tapi Yewon, aku benar-benar tidak tau kapan ia akan kembali. Belum lagi masalah dengan kekasihnya. Anni. Mantan kekasihnya."

Changsub reflek menatap Eunha. "Maksudmu?"

"Ya, kekasihnya mengakhiri hubungan dengan Yewon.  Itulah yang membuatnya semakin terpukul. Maka itu ia memutuskan untuk mengambil beasiswa itu dan pindah kembali ke London bersama keluarganya. Yewon bilang bahwa alasan dia bertahan disini sudah tidak ada. Baik karir dan cintanya hilang. Aku tidak dapat menahan kesedihan saat melihatnya menangis di hadapan kami, oppa." Changsub terdiam. Apakah Yewon menemuinya untuk berpamitan terakhir kalinya? Mengapa ia dengan bodohnya tidak ingin menemuinya.

"Lalu sekarang lihatlah apa yang kau lakukan oppa. Kau tidak ingin menemuinya. Menambah lukanya. Baguslah, aku senang Yewon pergi untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Kurasa, disini ia hanya merasakan sakit."

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang