Chapter 2: My Crush

226 31 22
                                    

Baru satu minggu keberadaan Yewon di negara ini. Negara yang membuatnya ingin selalu kembali kesini. Ia merasa memang seharusnya ia berada disini. Hidup di London sejak lahir, tidak membuat gadis Kim itu melupakan kampung halamannya. Setiap tahun, mereka akan kembali ke Seoul saat natal. Bertemu dengan kakek neneknya. Namun saat Yewon berada di sekolah dasar, kakek neneknya yang berada di Seoul harus pergi untuk selamanya. Kecelakaan merenggut nyawa mereka. Namun, karena kedua kakaknya bersekolah disini, Yewon ingin tetap kembali kesini.

Tahun lalu, Yewon bertemu dengan seorang lelaki disini. Ia mengenalkan dirinya sebagai sahabat kakak pertamanya, Kim Namjoon. Sejak awal melihatnya, gadis Kim itu sangat tertarik dengannya. Yewon merasakan perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Entah apa namanya. Yewon masih terlalu muda untuk mengenal rasa itu.

Sebenarnya selain mencintai Seoul, alasan terbesar gadis Kim itu untuk memutuskan mengenyam pendidikannya disini tahun ini ialah dia. Lelaki dingin itu. Min Yoongi. Yewon tidak akan pernah melupakan senyum pertama yang Yoongi berikan padanya tahun lalu saat kakaknya memperkenalkannya pada Yewon.

Saat ini, Namjoon harus pergi ke California untuk melanjutkan pendidikannya. Ya, dia diterima di salah satu universitas terbaik di dunia, Stanford University dengan beasiswa. Meski mimpi kakaknya itu adalah menjadi musisi, namun ia tetap mengambil beasiswa itu. Tak apa, Namjoon mengatakan bahwa itu hanya akan menjadi hobby nya saja. Ia sangat realistis bahwa perusahaan keluarganya suatu saat akan membutuhkan penerusnya. Namjoon juga paham betul, bahwa adiknya mempunyai mimpi yang sama. Menjadi musisi terbaik dunia. Biarlah dia mengalah untuk mendalami management dan bisnis. Siapa tau, Namjoon bisa mendirikan agensi sendiri suatu saat nanti.

Sebelum keberangkatannya ke California, Namjoon menyempatkan mengurus kepindahan Yewon ke Korea. Pekerjaan yang cukup menguras tenaga karena pindah sekolah antar negara itu mekanismenya cukup sulit. Namun disinilah Yewon. Diterima di Performing Art School Seoul atau orang-orang menyebutnya PASS. Sekolah seni terbaik di Seoul sekaligus menjadi sekolah kakak-kakaknya dan Yoongi.

Kakak kedua Yewon masih bersekolah disini. Bersama Yewon. Perbedaan dua tahun itu nampak tidak terlalu jelas terlihat. Tak jarang kakak keduanya bertingkah seperti anak kecil bahkan melebihi Yewon. Ya, Kim Taehyung. Teman ribut Yewon di rumah.

***

Yewon merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya. Matanya menerawang menatap langit-langit. Masih jelas dalam ingatan dua hari lalu saat Namjoon akan berangkat ke California, ia menitipkan adik-adiknya pada Yoongi. Lelaki Min itu hanya tersenyum tipis dan mengangguk sambil mengusap-usap bahu Namjoon. Yewon paham betul meskipun ia dingin, namun sebenarnya hatinya hangat.

'tok tok tok'

Ketukan pintu membuyarkan lamunan gadis Kim itu. "Masuk..." Ucap Yewon setengah berteriak. Terlihat Taehyung menyembulkan kepalanya di pintu kamar Yewon. Dia masuk dan menghampiri Yewon.

"Umji-ya." Panggil Taehyung lembut.

"Wae?" Yewon menjawab dengan ketus.

Terlihat Taehyung masih menahan tawanya. "Aigoo adik oppa masih marah. Jangan marah, kau menggemaskan jika marah seperti ini." Taehyung mencubit kedua pipi adiknya saat melihat adiknya sudah menggembungkan pipinya kesal.

"Oppa, jika kau hanya ingin menggodaku pergilah. Aku tidak mood merespon godaanmu." Sungut Yewon.

"Anniyo. Oppa hanya ingin bertanya. Bagaimana hari pertamamu? Apa kau mempunyai teman? Oppa lihat kau sudah mempunyai teman."

"Tentu saja. Kalau sudah tahu,  kenapa bertanya?"

"Anni. Hanya ingin mendengar dari bibirmu saja. Hihi."

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang