Chapter 22: Mirage

101 16 10
                                    

Changsub dan Yewon sedang mendengarkan demo lagu yang telah dibuat oleh Changsub. Yewon menatapnya takjub. Changsub sangat baik dalam membuat musik. Yewon tau bahwa Changsub memang ahli dalam membuat lagu Ballad. Namun, lagu ini berbeda. Lagu ini sangat romantis dan sampai pada perasaan orang yang mendengarnya. Yewon saat ini sedang berada di gedung agensi Changsub. Mulai besok akan ada kamera yang merekam segala kegiatan mereka sejak awal rekaman sampai nanti. Jadwal Yewon semakin padat, sampai-sampai ia bahkan tidak mempunyai cukup waktu untuk menemui Taehyung.

Yewon menoleh kiri dan kanan. Changsub diam-diam memperhatikannya. "Apa kau mencari Min PD?" Tanya Changsub telak.

"An-anniyo oppa."

"Jika kau mencarinya, kau tidak akan menemukannya disini. Dia bekerja di lantai yang berbeda. Mungkin kau tau bahwa dia bekerja untuk boygrup itu kan?" Lanjut Changsub lagi.

"Nee oppa. Mianhamnida."

"Tidak apa, ayo kita lanjutkan. Kita harus berlatih sebelum liputan itu besok."

"Baiklah."

Akhirnya Changsub mengarahkan Yewon bagaimana untuk menyanyikan lagu itu. Changsub juga memberikan guide lagu dengan suaranya untuk Yewon berlatih sebelum rekaman nanti. Yewon mudah menangkap karena Changsub menjelaskannya dengan sangat detail. Menurut Changsub hasilnya baik.

Tanpa terasa waktu berlalu, Changsub melirik jam tangannya. Sudah waktunya makan malam. Ia tau gadis di hadapannya ini belum makan.

"Yewon-ah?"

"Eoh?" Yewon mengangkat wajahnya menatap Changsub. Sejak tadi ia hanya fokus pada partitur yang ia pegang.

"Ayo kita makan malam." Ajak Changsub. Yewon melirik lengannya. Benar sudah malam.

"Em, oppa jika kau lapar kau bisa makan malam duluan. Aku masih kenyang." Balas Yewon. Changsub mengeryitkan dahinya. Ia tau dengan pasti bahwa gadis di hadapannya ini berbohong. Ini sudah malam dan Changsub tidak melihat Yewon memakan apapun. Bagaimana bisa dia mengatakan bahwa dirinya masih kenyang. Maka kemungkinan yang paling benar adalah, Yewon tidak ingin makan malam karena menghawatirkan bentuk tubuhnya.

"Tidak. Kau harus makan. Aku tidak mau kau sakit Yewon-ah. Kau belum memakan apapun."

"Terima kasih atas perhatiannya, oppa tapi--"

"Aku bukan memperhatikanmu, tapi jika kau sakit maka kau akan menghambat semuanya." Ucap Changsub tegas. Lelaki itu melihat raut wajah Yewon yang sedikit berubah.

'Maafkan aku, Yewon-ah. Karena jika tidak seperti ini, maka kau tidak akan menurut.' batin Changsub.

Benar saja seperti dugaannya. Yewon mengangguk dan bangkit dari duduknya. Changsub tersenyum menatapnya. "Aku tidak akan mengajakmu pergi ke tempat makan yang jauh. Dekat sini banyak tempat makanan yang enak." Lanjut Changsub.

"Nee arraseo."


***

Mereka berdua akhirnya duduk berhadapan di sebuah restauran tak jauh dari kantor agensi. Changsub menatap Yewon yang memakan makanannya perlahan.

Changsub melihat beberapa orang yang baru masuk kedalam restoran. Dahinya mengernyit. Saat mereka melintas di hadapannya, Changsub memanggil salah satunya.

"Daehan-ssi!" Panggil Changsub. Yewon ikut menoleh saat mendengar Changsub memanggil seseorang. Lelaki itu berhenti dan menghampiri Changsub kemudian membungkukkan badannya. Changsub dan Yewon ikut melakukan hal yang sama.

"Apa kau sedang lembur?" Tanya Changsub pada orang yang ia panggil Daehan itu.

"Nee. Seperti biasa, PD-nim tidak akan menunda pekerjaan nya. Apalagi kami benar-benar dikejar deadline.

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang