Chapter 35: Western Sky

132 27 13
                                    

Langit sedikit gelap dan mendung. Changsub menatap pemandangan di bawahnya dari jendela pesawat. Ya dia sudah mengikuti tes secara online dan akhirnya diterima untuk beasiswa Pascasarjana nya. Ia memilih universitas yang sama dengan Yewon. Entah mengapa langkahnya terasa ringan untuk meninggalkan semuanya sementara. Meninggalkan kilauan panggung juga penggemar-penggemarnya. Jadwal yang padat, juga berita-berita yang tak jarang aneh. Artikel tentang dirinya hiatus dan pergi ke London sudah dirilis. Banyak penggemar yang cukup terkejut dengan keputusan ini, namun banyak juga yang mendukung dan menyemangatinya.

Cuaca memang tidak bersahabat. Beberapa kali ia mengalami turbulensi namun semua masih bisa diatasi hingga ia landing dengan selamat. Changsub sudah menyewa apartemen juga, jadi ia bisa langsung kesana dan beristirahat. Urusan kuliahnya akan ia selesaikan besok. Ia harus beristirahat hari ini. Karena selain untuk mengurus kuliahnya, ada hal lain yang harus ia lakukan.

Di sisi lain, Yoongi benar-benar stress. Pekerjaannya banyak dan belum selesai.  Ia ingin mengajukan cuti namun mereka akan mengizinkan jika Yoongi telah menyelesaikan pekerjaannya untuk beberapa waktu kedepan. Lelaki Min itu menenggak lagi minuman itu. Bir memang sedikit bisa menenangkannya. Sudah seminggu ia tidak dapat beristirahat dengan benar. Namjoon sudah kembali ke London beberapa hari lalu. Minggu depan adalah ujian akhirnya. Jadi, Namjoon ingin menghabiskan waktunya bersama keluarganya sebelum ia ujian dan kembali ke California.

Beberapa kertas bertebaran di meja nya. Studionya cukup berantakan. Bahkan selama seminggu terakhir Yoongi hanya menginap di studionya karena tidak sempat kembali ke apartemennya. Karena yang ada di pikirannya kali ini adalah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, lalu pergi menemui Yewon di London.

***

Cuaca London hari ini sedikit mendung. Mungkin sebentar lagi hujan. Sudah akan memasuki musim dingin memang. Yewon menghirup nafasnya dalam-dalam. Lima menit lalu kuliah terakhirnya usai.

"See you, Yewon." Seorang temannya menepuk bahunya. Yewon melambaikan tangannya.

"Oh, bye Cecil." Yewon balas melambaikan tangannya. Cecilia adalah sahabat baru Yewon disini. Dia anak yang baik, juga supel. Seperti gambaran Eunha jika di Korea. Ah ia jadi merindukan Korea. Ia menarik nafasnya sekali lagi.

Yewon melangkah, ia akan pulang atau mungkin sebelumnya akan mampir ke coffeshop untuk membeli kopi yang dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh di udara yang cukup dingin ini.

"Excuse me..." Seseorang menepuk bahunya lagi.

"Where can I find postgraduate building?" Tanya seseorang itu yang membuat mata Yewon terbelalak tak percaya.

"Op-oppa?"

"Lama tidak berjumpa, Yewonie." Balasnya sambil tersenyum.

Yewon benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya saat ini. Lelaki berkulit putih ini tersenyum hangat.

Mereka berdua akhirnya duduk dalam sebuah coffeshop di dekat kampus. Yewon masih menatap tak percaya orang di hadapannya ini.

"Bagaimana bisa oppa disini?" Tanya Yewon takjub.

"Aku mengambil magisterku disini. Ah ternyata kampusnya sebagus ini. Luar biasa."

"Ah, ya benar. Sangat bagus bukan? Lalu Changsub oppa tinggal dimana?"

"Aku menyewa sebuah apartemen."

"Ah begitu."

"Ya begitulah." Suasana sedikit canggung. Yewon mengusap-usap tangannya yang kedinginan.

SOMEDAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang