{BELUM REVISI! MAKANYA BAHASANYA KACAU BANGET:))))}
"Kau pikir aku akan mencintaimu? Lalu menerimamu,begitu?"
"Bermimpilah setinggi mungkin karena hal itu tak akan pernah terjadi!"
"Aku bersumpah,suatu saat nanti kau akan kembali padaku!"
"Cih! Halu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DI CHAPTER INI BAHASANYA AGAK BERANTAKAN! NANTI AUTHOR BAKAL REVISI!
KAPAN-KAPAN:)
Hari ini adalah hari kelulusan Wendy. Ia sudah siap untuk kesekolah pagi ini. Tapi pagi ini,Johnny yang akan menjemputnya.
Tadi malam Johnny mengirim pesan pada Wendy dan berkata kalau ia akan menjemput Wendy pagi ini. Wendy setuju-setuju saja. Lagipula sudah lama ia tak pernah dijemput oleh Johnny. Dulu sangat sering,sebelum ia berpacaran dengan Chanyeol.
"Daddy,Mommy... Hari ini ga perlu anterin Wendy ke sekolah yaa,soalnya Wendy dijemput sama Johnny. Nanti kalian baru dateng ke sekolah aja pas acaranya dimulai. Soalnya mau hangout dulu sama temen Wendy,hehehe"~Ucap Wendy pada orang tuanya yang sedang sarapan.
"Yaa udah,hati-hati yaa,sayang! Titip salam sama Johnny,yaa!"~Ucap Daddy Son dan Wendy mengacungkan jempolnya lalu dengan cepat ia pergi keluar rumah.
Bukan karena Johnny sudah datang,tapi ia ingin menikmati udara pagi yang menurutnya sangat menyegarkan.
Wendy termenung sekarang,ia berpikir... Apakah nanti ia bisa menikmati udara pagi seperti ini lagi dirumahnya? Mengingat,3 bulan lagi ia akan menikah dengan Chanyeol dan ia akan tinggal dirumah orang tua Chanyeol.
Lagipula mana mungkin Chanyeol mau tinggal berdua dengan Wendy. Begitu juga dengan Wendy. Wendy tak akan mungkin mau tinggal berdua saja dengan Chanyeol. Mereka akan terlihat seperti pembantu dan majikan jika tinggal serumah.
Lagipula tujuan Wendy menikah dengan Chanyeol adalah untuk Ibu nya,bukan untuk mengambil Chanyeol kembali.
"Oyy!!!"~Wendy sudah mengambil ancang-ancang ingin meninju orang yang mengejutkannya secara tiba-tiba. Tapi tidak jadi saat melihat siapa yang mengejutkannya. Tapi jika tidak dipukul,rasanya tidak seru.
"Aishh kau ini! Aku kaget,bodoh!"~Wendy memukul bahu Johnny cukup keras. Kenapa harus "oyy"? Kan bisa memanggil namanya.
"Aduh! Maaf dong! Lagipula kenapa kau bengong-bengong begitu? Memikirkan pernikahan? Kalau kau terpaksa yaa jangan dilanjutkan! Nanti kau tidak akan bahagia kalau dipaksakan!"~Ucap Johnny sambil memukul Wendy balik. Tapi pelan...
"Yaa... Begitulah... Aku memang terpaksa,tapi kan ini juga demi Eomma nya Chanyeol. Kalau penyakitknya semakin parah bagaimana? Selama ini tidak ada yang merawatnya kecuali dokter dan perawat dari rumah sakit. Kau tahu sendiri kan Chanyeol berubah semenjak kedatangan si bunga mawar."~Ucap Wendy dengan senyum tipisnya. Ia tak berharap lebih pada Chanyeol.
Wendy hanya bertujuan menikah dengan Chanyeol hingga Ibu Chanyeol dinyatakan sembuh total. Setelah itu,jika Chanyeol meminta untuk berpisah pun ia setuju.
