{BELUM REVISI! MAKANYA BAHASANYA KACAU BANGET:))))}
"Kau pikir aku akan mencintaimu? Lalu menerimamu,begitu?"
"Bermimpilah setinggi mungkin karena hal itu tak akan pernah terjadi!"
"Aku bersumpah,suatu saat nanti kau akan kembali padaku!"
"Cih! Halu...
Sorry for typo:) Ga vote? Ga komen? Ga update,okey?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"WONUUU!!! AYOO! KITA BISA TERLAMBAT MENJEMPUT RENJUN DAN NINGNING! AKU TAK INGIN MEMBUAT MEREKA MENUNGGU!"~Teriakan Sowon menggelegar dirumah besar miliknya dan Wonwoo.
"TUNGGU SEBENTAR! AKU SEDANG MENCARI IKAT PINGGANG!"~Sowon berdecak kesal dan kembali kekamar untuk membantu Wonwoo menemukan ikat pinggang.
"Ini! Padahal ada didepan matamu! Makanya jika mencari sesuatu itu pakai mata!"~Omel Sowon sambil memberikan ikat pinggang yang jelas-jelas tergantung di pintu lemari pakaian.
"Maaf... Hehehe!"~Ucap Wonwoo sambil terkekeh dan langsung memakai ikat pinggangnya.
"Ngomong-ngomong apa yang akan kita belikan untuk Wendy?"~Tanya Sowon sambil membuat gestur berpikir. Sejujurnya sampai sekarang ia masih tidak tahu ingin membelikan Wendy hadiah apa.
"Kita tanyakan pada Renjun dan Ningning nanti. Mereka pasti tahu apa yang paling Wendy suka"~Usul Wonwoo sambil mengambil dompet dan kunci mobilnya.
"Setuju!"
-
Sesampainya disekolah,Wonwoo dan Sowon melihat sekolah sudah sepi bahkan jendela-jendela ruang kelas semuanya sudah tertutup. Gerbang sekolah juga sudah hampir tertutup.
Sowon dan Wonwoo jadi panik. Bukankah katanya Renjun dan Ningning ada kelas tambahan? Itu berarti anak murid lain juga mendapat kelas tambahan,kan? Tak mungkin hanya Renjun dan Ningning. Mereka kan bukan anak nakal dan bodoh.
"Wonu... Kenapa aku merasa takut?"~Ucap Sowon sambil menggigit bibir bawahnya.
"Tidak! Tidak perlu takut,baby! Ayoo,pasti Renjun dan Ningning ada didalam. Mungkin saja mereka sedang menunggu kita dikantin,atau diperpustakaan? Ayoo kita cari mereka berdua"~Wonwon mengusap surai hitam istri tercintanya itu dan langsung keluar dari mobil.
Sejujurnya ia juga merasa takut. Tapi ia berusaha menepis pikiran negatifnya.
Wonwoo menggandeng tangan istrinya yang mengeluarkan keringat dingin. Mereka berjalan beriringan kedalam sekolah dan kebetulan mereka bertemu dengan satpam sekolah yang dulunya adalah satpam disekolah mereka (saat SMA dulu).
"Ehh! Ada kang Wonwoo sama neng Sowon. Kenapa tiba-tiba datang kesini? Ada perlu apa atuh?"~Tanya satpam itu ramah.
"Ehh! Bapak! Gini,Pak! Anak-anak yang ikut kelas tambahan udah pada pulang yaa,Pak?"~Ucap Wonwoo dan satpam itu mengerutkan dahi bingung.
