{BELUM REVISI! MAKANYA BAHASANYA KACAU BANGET:))))}
"Kau pikir aku akan mencintaimu? Lalu menerimamu,begitu?"
"Bermimpilah setinggi mungkin karena hal itu tak akan pernah terjadi!"
"Aku bersumpah,suatu saat nanti kau akan kembali padaku!"
"Cih! Halu...
Sorry for typo:) Ga vote? Ga komen? Ga update,okey?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy menatap keluar dan melihat banyak pepohonan dibawah sana. Ia semakin khawatir. Bagaimana bisa kedua anaknya disekap disini? Apakah mereka baik-baik saja?
Memikirkannya saja sudah membuat Wendy gemetaran...
"Noona! Tenanglah... Tak akan terjadi apa-apa pada anak-anak noona! Noona harus tenang,yaa!"
Wendy tersenyum tipis dan mengangguk sebagai jawaban atas ucapan Jeno.
"Terima kasih karena sudah mau membantuku"~Ucap Wendy lirih.
"Jangan berkata seperti itu,noona! Bukankah sudah menjadi kewajiban manusia untuk saling tolong-menolong?"~Ucapan Jeno membuat hati Wendy menghangat.
Ia harap,kali ini ia bisa menemukan anaknya yang sudah menghilang selama seminggu. Berkat bantuan Chenle dan yang lain,mereka akhirnya bisa menemukan kedua anak itu. Walau belum 100% pasti kalau itu adalah tempat mereka disekap. Tapi Wendy hanya bisa berdoa semoga saja mereka benar-benar menemukan Renjun dan Ningning disini.
"Aku melihat sebuah bangunan disana!"~Haechan sedikit berteriak dan menunjuk kearah kanan depan. Terlihat ada sebuah bangunan yang terlihat masih bagus. Disekitarnya juga hanya ada beberapa pohon.
"Kita mendarat disini saja. Jika kita mendarat didekat sana,mereka bisa mendengar suara helikopter dan mereka bisa saja kabur atau menyerang kita."~Ucapan Chenle ada benarnya juga...
Akhirnya mereka mendarat,tak terlalu jauh dari bangunan itu. Disusul 2 helikopter lain dibelakang. Johnny,Wonwoo dan Taeyong turun dari helikoper pertama,sedangkan anak buah mereka turun dari helikopter kedua.
"Berhati-hatilah... Ini hutan dan pastinya ada binatang buas"~Ucap Taeyong dan mereka semua mengangguk.
Wendy berjalan ditengah-tengah Johnny dan Jaemin. Sejujurnya ia takut. Hutan ini dingin,minim cahaya dan terlihat sangat menyeramkan. Tubuhnya sedikit menggigil saat terkena angin yang berhembus lumayan kencang. Tapi ia berusaha menahan dirinya agar tidak kedinginan. Ia ingin segera bertemu dengan anaknya.
"Wen... Pakai saja ini! Sudah kukatakan kau jangan ikut. Udara disini dingin. Kau bisa sakit"
Johnny peka kalau Wendy kedinginan hingga menggigil. Ia melepas jas kebesarannya dan memakaikannya untuk Wendy serta merangkul bahu Wendy agar Wendy tidak terlalu kedinginan.
Baik banget kan sugar daddy saya?☺
"Apa noona kedinginan?"~Tanya Jisung.
"Emm,hanya sedikit..."~Ucap Wendy.
Jisung melepas kunciran rambut Wendy dan memakaikan topi miliknya ke kepala Wendy agar mata Wendy tak diganggu oleh rambutnya.
"Jika noona mengikat rambut noona,noona bisa semakin kedinginan karena anginnya mengenai leher dan bahu noona"~Wendy tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih pada Jisung.
