<07> Rumah Vino

56.7K 4.6K 68
                                    

Happy Reading🌻🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
🌻🌻🌻🌻

Jisella menatap rumah didepannya gugup. Ralat! Ini bukan rumah, melainkan istana!

Definisi rumah sepertinya sangat tak cocok untuk bangunan dihadapannya ini. Besar dan mewah! Halaman luas, dan tadi bahkan Jisella tak sengaja melihat lapangan khusus basket dan juga badminton. Belum lagi taman yang amat luas, ada air mancur!

Vino menggenggam tangan mungil itu. Menatap wajah gugup kekasihnya. Ia tersenyum kala keringat mengalir di kening Jisella.

"Gak bakal diapa-apain, Sel,"

Jisella menggigit bibir bawahnya. "T-tapi kalo nanti di jutekin gimana?"

Vino menggeleng pelan. "Kenapa lo bisa mikir gitu?"

"Kan di tv suka gitu,"

Vino menarik pelan tangan Jisella agar mengikutinya. Vino membuka pintu besar itu dengan Jisella yang tengah bergumam sendiri.

Saat memasuki rumah itu, Jisella kembali terperangah. Luas banget!

Vino kembali menarik tangan nya, membawanya duduk di sofa yang tersedia.

"BUNDA," Teriaknya memanggil Tania.

"IYA, KENAPA?" Jawab Tania. Wanita itu datang dari arah dapur. "Loh ini siapa?" Tanyanya, saat sudah dekat dengan Vino.

Vino melirik Jisella yang tengah menunduk. "Pacar,"

Tania menatap putranya tak percaya. "Yang bener?"

Vino mengangguk.

Lantas, Tania dengan cepat menggenggam tangan Jisella. Berusaha membuat kekasih putranya ini menatap ke arahnya.

Jisella mendongak kaget. Ia semakin mengeratkan genggaman pada tangan Vino yang dibalas elusan oleh cowok itu.

"Kamu cantik banget!" Tania berujar senang. "Pasti cucu bunda bibit unggul semua nanti,"

Jisella menggigit bibir nya tak paham. Bibit unggul? Apa maksudnya?

"Masih lama bund," ujar Vino.

Tania mendelik tak peduli. "Biarin," Tania kembali menatap Jisella senang. "Kamu cantik banget! Bidadari juga pasti minder liat kamu,"

Jisella sedikit tenang. Gadis itu tersenyum manis kala Tania memujinya. "Makasih Tante,"

Tania mencebik tidak suka. "Jangan Tante dong, bunda aja,"

Jisella mengangguk seraya tersenyum. "Iya bunda,"

Tangan Tania mencubit pelan pipi putih itu pelan. "Imut banget lagi. Kok bisa sih, mau sama Vino yang nyeremin?"

Jisella menatap Vino sekilas, cowok itu tampak menatap malas bunda-nya. "Soalnya Vino ganteng,"

Tania terkekeh dibuatnya. "Iyalah. Bunda-nya aja gini, pasti produknya gak akan gagal,"

Vino & Jisella [OPEN PO!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang